PANARAGAN (Lampungpro.com): Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tulangbawang Barat (LPA Tubaba), Elia Sunarto, menyayangkan program Kabupaten Layak Anak (KLA) yang digagas Bupati Umar Ahmad kurang dipahami sejumlah pimpinan satuan kerja. Ini terindikasi dengan carut marutnya pengadaan alat bermain anak.

LPA Tubaba mendukung langkah Komisi B DPRD Tubaba yang hendak memanggil Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Tubaba, Gustami, untuk dimintai pertanggungjawaban. Menurut Elia Sunarto, LPA Tubaba punya kepentingan dalam hal ini.

Sebagai lembaga pendamping anak pihaknya mempertanyakan keseriusan OPD terkait di Tubaba dalam pemenuhan hak-hak anak. Langkah LPA Tubaba ini dipicu kisruh pengadaan alat permainan anak oleh Dispopar Tubaba yang dipertanyakan keberadaannya. Saling klaim antara Kadispopar dengan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR mempertajam permasalahan ini.

Kabar pengadaan alat bermain anak oleh Dispopar Tubaba Tahun Anggaran 2016 ditenggarai bermasalah, hingga kini keberadaan barang tersebut tidak diketahui dan menjadi sorotan legislatif dan pemerhati anak. Namun Gustami membantah jika disebut pengadaan tersebut tidak dilaksanakan.

Dia berdalih pihaknya tidak mendapat tempat untuk menaruh barang-barang tersebut. Namun ia lupa berapa jumlah anggarannya dan tidak tahu dimana barang-barang tersebut kini berada. Gustami menyebutkan alat bermain anak yang ada di Taman Kuliner Kagungan Ratu sebagai barang pengadaan Dispopar tahun 2015.

Namun hal itu disanggah keras Firmansyah, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR. Firmansyah mengatakan selain Taman Kuliner Tiyuh Kagungan Ratu Kec. Tulang Bawang Udik, terdapat beberapa taman bermain lainnya di Kabupaten Tubaba, yakni Taman Panaragan Jaya dan Taman Pulung Kencana di Kec. Tulang Bawang Tengah serta Taman Kibang Budi Jaya di Kec. Lambu Kibang.