Konservasi Taman Nasional Way Kambas, Pemerintah Jerman Siapkan Rp16 Miliar

#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampu¬¬ngproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Direktur Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) Iwan Setiawan mengatakan selain Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Taman Nasional Gunung Leuser akan mendapatkan dana dari pihak Pemerintah Jerman dengan total 1 juta Euro hingga 1,5 juta Euro atau setara Rp16 miliar selama lima tahun ke depan.

"Dana ini nantinya akan disalurkan untuk diakses oleh mitra yakni LSM, kelompok masyarakat, dan pelaksanaanya merujuk pada dokumen rencana pengelolaan kolaboratif. Tetapi, dana ini tergantung program pelaksanaannya. Jika program ini cukup memberikan dampaknya, akan ada dukungan tambahan lagi dari Pemerintah Jerman melalui ACE," kata dia.

Hal itu dikatakan Iwan Setiawan Focus Group Discussion (FGD) tentang Input Dokumen Rencana Pengelolaan Kolaboratif TNWK atas Dukungan Asean Heritage Park Periode 2018-2023, Di Swissbell Hotel, Jumat (25/5/2018).

Menurut Iwan, selain untuk pelaksanaan pengembangan TNWK sebagai perlindungan keanekaragaman hayati, hampir 60 persen dana tersebut untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan penyanggah TNWK.

Menurut dia, dana ini sudah ada, tinggal menunggu dokumen. Di mana dokumen itu menjadi rujukan oleh mitra untuk diakses. Jadi apa saja program prioritas untuk kegiatan yang nantinya penting dilaksanakan dikegiatan pelaksanaan kolaboratif di TNWK.

“Yang terpenting konsep pengembangannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sisanya lagi untuk kegiatan konservasi, riset dan juga keamanan kawasan," kata Iwan.

Sebelumnya, Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, mengatakan masyarakat menyadari tanggungjawab dalam kegiatan Konservasi. Menurut dia, TNWK adalah salah satu taman nasional di Indonesia yang telah dltetapkan sebagai Taman Warisan ASEAN (ASEAN Harritage Park).

“Tujuannya, terutama untuk mempromosikan dan menunjukkan hubungan yang seimbang antara upaya konservasi dan penghidupan masyarakat sekitar. Tidak dipungkiri untuk mancapai tuiuan tersebut, peran para pihak sangat mutlak dalam mendukung keberhasilan pengelolaan kawasan Konservasi di provinsi Lampung," kata dia.

Dalam pelaksanaannya, kata dia, akan melibatkan Balai TNWK dan pemangku kepentingan seperti Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dan UPTD KPH Gunung Balak.

Juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah, masyarakat lokal yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional. “Juga organisasi nonpemerintah (LSM) yang bekerja di sekitar TNWK, dan lembaga penelitian maupun perguruan tinggi.” (**/PRO2)



#Pembangunan # Lakalantas # Kriminal # Sejarah # APBD # Kabupaten # Kota # Asian Games # Jakarta # Indonesia # Nasional # Internasional # Sosial # Budaya # Politik # KPU # Lampung # Politik
Berita Terkait
Ulasan
X