Sempat Ada Singgungan, Proyek Hotel Grand Mercure Lanjut Dibangun

DPRD Bandar Lampung, Kontraktor, Hotel Grand Mercure, Lampung, Bandar Lampung, Lampungpro.com, Info Lampung

Rabu, 30 Januari 2019       1247 Views      Erzal Syahreza      EKBIS

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung membatalkan penerbitan rekomendasi penghentian sementara pembangunan Hotel Grand Mercure yang berada di Jalan Raden Intan Bandar Lampung. Pasalnya DPRD Bandar Lampung justru malah menjadi mediator dalam menyelesaikan masalah pembangunan hotel megah itu antara pihak kontraktor PT. Wijaya Kesuma Contractor (WKC) dengan pihak PT. Istana Lampung Raya.

Pada hearing ini, kedua belah pihak yang sempat bersinggungan beberapa hari yang lalu itu sepakat untuk melakukan perdamaian. Hearing tersebut digelar untuk tindak lanjut hasil keputusan sebelumnya terkait pelaporan PT. ILR ke Polda Lampung yang menyatakan material pembangunan hotel yang kerap jatuh di ILR akibat kelalaian kontraktor hingga menimbulkan banyak kerugian.

Kuasa Hukum PT. ILR Rakhman Kholik mengatakan pihaknya tidak akan menuntut banyak kepada pihak WKC dan berharap kedepan akan ada jaminan keamanan serta kenyamanan karyawan ILR dan masyarakat sekitar selama pembangunan berlangsung. "Pada prinsipnya, manajemen Honda dan WKC telah mengambil kesimpulan dengan ketentuan bahwa penyelesaian tersebut akan dilakukan secara musyawarah mufakat hingga selanjutnya kami serahkan lebih lanjut ke pemerintah," ucap dia, Rabu (30/01/2019).

Dalam surat perjanjian dijelaskan bahwa jika peristiwa tersebut terjadi lagi selama beberapa kali, WKC siap menerima konsekuensi agar menghentikan segala aktivitas pembangunan hotel.

Ditemui terpisah, Project Manajer PT. WKC Hendi mengugkapkan pihak WKC siap berkomitmen untuk menjalani peningkatan semua prosedur pembangunan yang sudah ditetapkan hingga tidak menimbulkan kerugian dilingkungan sekitar. "Kedepan WKC menjamin semua aktivitas disekitar akan lebih aman dan nyaman karena kami akan terus meningkatkan keamanan kerja di lokasi proyek agar kejadian itu tidak terulang kembali," ucap Hendi. (FEBRI/PRO3)