Sebelum Pergi, Satu Korban Sriwijaya Air Asal Lampung Ingin Dimakamkan Sebelah Anaknya

Satu Korban Sriwijaya Air Asal Lampung Saat Tiba di Bandara Raden Intan | Ist/Lampungpro.co
Paman dari korban kecelakaan pesawat yakni Sabar mengatakan, keinginan terakhir Pipit disampaikan sebelum berangkat untuk mencari kerja sebagai kuli bangunan ke Pontianak. Diketahui Pipit mempunyai anak yang sudah meninggal dunia saat usia bayi.
"Iya saat itu sebelum dia berangkat mau kerja memang titip salam. Pesannya andai kata saya sudah tidak ada, minta tolong dikuburkan disebelah anak saya. Itu suatu firasat sebenarnya, cuma tidak mengetahuinya," kata Sabar saat ditemui awak media saat menunggu kedatangan jenazah di Bandara Raden Intan Lampung, Sabtu (16/1/2021).
Saat itu, pihak keluarga juga tidak mempunyai firasat lainnya terhadap apa yang disampaikan Pipit Piyono sebelum berangkat ke Pontianak. Dengan diidentifikasikannya Pipit Piyono ini, pihak keluarga akan mewujudkan permintaan tersebut dan dimakamkan di TPU Tiyuh Toto Makmur, Batu Putih, Tulangbawang Barat.
"Pemakamannya sudah digali, karena ini amanah jadi harus dituruti. Pipit Piyono sendiri meninggalkan seorang istri dan anak laki-lakinya yang masih balita berusia tujuh bulan," ujar Sabar.
Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu, dengan membawa 59 orang penumpang dan kru pesawat. Dari 59 orang tersebut, terdapat tiga penumpang asal Tulangbawang Barat.
Ada pun ketiganya diketahui bernama Yohanes, Sugiono, dan Pipit Piyono. Namun hingga kini baru satu penumpang asal Tulangbawang Barat yang teridentifikasi. Penumpang tersebut yakni bernama Pipit Piyono. (PRO3)
>
#Sriwijaya Air # Kecelakaan # Pesawat # Bandara # Raden Intan # Tulangbawang Barat # Polda Lampung # Basarnas # Jasa Raharja