Kreatif, Warga Lampung Timur Ini Sulap Limbah Kepala Udang Jadi Camilan Menguntungkan

Titik Mariasih membuat makanan ringan dari limbah kepala udang. [Suaralampung.id/Agus Susanto]
Hasil karyanya itu, kemudian jadi daya tarik tersendiri, bagi masyarakat yang penasaran akan rasanya. Makanan ringan itu, sangat menarik perhatian pengunjung pameran UMKM yang digelar organisasi rumah kreatif di Balai Desa Sribhawono, Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Sabtu (23/7/2022).
"Ini limbah kepala udang, saya manfaatkan jadi makanan ringan dan sumber penghasilan bagi saya. Ide ini awalnya hanya coba-coba atau iseng, karena awalnya tahun 2019, suami sering bawa kepala udang untuk makan bebek," kata Titik Mariasih dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co).
Ketika itu, suaminya selalu membawa satu ember kepala udang. Atas dasar itulah, muncul ide untuk dibuatkan makanan ringan, awalnya dibuat untuk seperlunya saja, namun anak-anak Titik malah menyukainya.
"Dari situ, kepikiran cara olahan limbah kepala udang, untuk dijadikan penghasilan sehari-hari. Sekarang, bisa memperkerjakan tujuh tetangga, untuk membantu mengolahnya dengan bayaran Rp70 ribu perorang," ujar Titik.
Dari ide itu, kini Titik memiliki penggasilan mencapai Rp28 juta perbulannya. Jumlah itu sangat menguntungkan, karena Titik tidak banyak modal, sebab bahan kepala udang yang ia pakai, didapat secara cuma-cuma dari pabrik pengolahan udang.
Tiap bungkus camilan kepala udang, dijual seharga Rp5 ribu hingga Rp25 ribu, dengan berat 1 ons atau 0,5 Kg, menyesuaikan peredaran di pasar. Kini, Titik sudah memiliki pelanggan tetap di toko-toko besar di Lampung Timur. (***)
Editor : Febri Arianto
Kontributor : Agus Susanto
>
#Limbah # Udang # Camilan # Makanan # Pasir Sakti # Lampung Timur # Ibu Rumah Tangga