Visit ASEAN @50 Diproyeksikan Gaet 21 Juta Wisatawan

SINGAPORE (Lampro): Indonesia memproyeksikan kunjungan wisman di tahun 2017 dengan amat sangat optimis, yakni 15 juta wisman atau naik 25%. Kenaikan 3 juta setahun, atau 250 ribu per bulan itu, tentu bukan angka yang mudah. Visit ASEAN @50 sendiri hanya memproyeksikan 5% kenaikan, dari 115 juta 2016, menjadi 121 juta di 2017. Bisa dipastikan, Indonesia sebagai magnit utamanya.

Menpar Arief Yahya melihat angka itu sebagai tantangan, yang sudah disadari sejak menjabat Oktober 2014 lalu. Terget besar hingga 20 juta di tahun 2019 itu adalah target Presiden Joko Widodo. Tidak ada pilihan lain, kecuali harus mendownload angka-angka itu ke dalam program prioritas. Karena itulah, langkah-langkah strategis di luar “pakem” diambil dengan menggunakan global standar.

“Hasil yang luar biasa, tidak bisa ditempuh dengan cara yang biasa Hasil yang luar biasa hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa,” jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI di 45th Meeting of The ASEAN dan 20th Meeting of The ASEAN Tourism Ministers, di Pan Pacific Hotel, Singapore, Kamis (19/1/2017).

Selain tiga besar, Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata, forum Visit ASEAN@50, yang menjadikan ASEAN sebagai satu destinasi itu juga bisa diandalkan. Forum ini semakin serius, sejak disepakati dalam Forum ATF (ASEAN Tourism Forum) di Manila, tahun 2016 lalu. “Di ATF 2017 Singapore ini, joint marketing, joint promotions dan events itu semakin kuat. Komitmen semua Negara makin kelihatan. Dan ini adalah opportunity baru bagi Indonesia,” jelas Arief Yahya.

Soal digital marketing, juga menjadi bahasan hangat hampir semua Menteri di forum tersebut. Thailand, Kanboja, Vietnam, Singapura, Malaysia, Filipina, semua menyebut online platform sebagai andalan dalam mengembangan pariwisata mereka. Tentu, ini akan semakin menguatkan spirit Indonesia, yang sejak Rakornas Triwulan III, tahun 2016, sudah melaunching Go Digital Be The Best. “Betul, itulah pentingnya benchmarking, dunia berkata apa, dunia sedang ke mana? Dan bergerak ke mana? Sebaliknya, kita sedang berada di mana? Kita telah dan akan melakukan apa? Dan goal-nya seperti apa?” kata Arief Yahya.

Hampir semua Menpar se-ASEAN juga kompak dan hadir. Dari Menpar RI Arief Yahya, Minister of Primary Resources and Tourism Brunei Darusalam Dato Paduka Hj Ali Hj Apong, Minister of Tourism Cambodia Dr Thong Khon, Vice Minister of Information, Culture, and Tourism Lao PDR Mr Ounethoung Khaophanh, Minister of Tourism and Culture Malaysia, Dato Seri Mohamed Nazri, mewakili Hj Ab Ghaffar A Tambi. Kemudian, Union Minister for Hotels and Tourism Myanmar Ohn Maung, Secretary of Tourism Philiphines Wanda Corazon, Minister of Trade and Industry Singapore S Iswaran, Minister for Tourism and Sport Thailand Kobkarm Wattanavrangkul, Secretary General of ASEAN Le Luong Minh. Hampir semua Negara di ASEAN sangat concern untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara ini sebagai destinasi wisata dunia.

Di forum yang sangat penting buat masa depan pariwisata di regional ini, juga menghadirkan lembaga-lembaga dunia, yang dijadikan standar dalam pengembangan Pariwisata. Diantaranya UN-WTO, WTTC, PATA, World Bank, ASEANTA, termasuk dengan ASEAN Secretary, ASEAN-Korea Center, ASEAN-Japan Center, dan ASEAN-China Center. Kesadaran bahwa sector pariwisata menjadi andalan di masa depan di regional ini sudah menjadi isu kuat diantara negara-negara ASEAN. “Tidak salah Presiden Joko Widodo menempatkan Pariwisata sebagai core economy bangsa Indonesia,” papar Arief Yahya. (R1)



#Wonderful Indonesia
Berita Terkait
Ulasan
X