Yulianto, GM Damri Lampung Bersahabat dengan Tokoh GAM
BANDAR LAMPUNG--Cerita dan kisah seram bertugas di Aceh, sempat membuat GM Damri Lampung Yulianto sempat ketar-ketir. Ketika ditugaskan ke daerah konflik itu, Yulianto hanya pasrah karena sebagai pegawai di perusahaan transportasi milik negara itu, harus siap ditempatkan dimana saja.
Namun kepiawannya bergaul membuat penugasan itu terasa ringan. Yulianto yang belajar filosofi masyarakat Aceh pun tanpa kesulitan diterima kalangan pelaku transportasi di provinsi Serambi Mekah itu. “Masyarakat Aceh itu amat senang kalau rumahnya didatangi. Kita dianggap keluarga sendiri,” kata Yulianto, di Bandar Lampung, Selasa (27/12/2016) kepada LampungPro
Namun bukan itu yang membuat dikenal di Aceh dan Sumatera Utara. Namanya melambung, ketika berhasil memperbaiki bus AKAP milik seorang tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berhari-hari mogok di kawasan Sumatera Utara. Sejumlah teknisi yang memperbaikinya angkat tangan, termasuk teknisi Mercedez Benz.
Entah informasi dari siapa, utusan GAM datang menemui Yulianto dan meminta bantuannya. Merasa tertantang, Yulianto pun menerima permintaan itu. Pengamalannya sebagai teknisi Damri selama belasan tahun ternyata ampuh. Tak lama setelah dia perbaiki, bus hidup dan kembali beroperasi. “Itulah enaknya teknisi belakangan. Jadi, bisa tanya teknisi sebelumnya apa yang sudah dipegang. Nah, kalau sudah dipegang, jangan pegang lagi. Cari yang belum dipegang,” kata Yulianto sambil terbahak.
Keberhasilan itu, membuat nama Yulianto melambung. Tak hanya di kalangan GAM, tapi para pengusaha bus di Aceh dan Sumatera Utara. Keberhasilan itu membuat para tokoh GAM bersimpati dan mendapat jaminan aman selama bertugas di Aceh.
Tawaran pun berdatangan. Bahkan ada pengusaha otobus yang datang bawa uang sekoper dan iming-iming gaji belasan kali lipat dari Damri. Tapi Yulianto tak bergeming. “Saya cinta Damri dan tetap mengabdi di Damri. Jalan hidup saya di Damri,” kata Yulianto. (***)
#Damri