Ada pun Tim Debat Bahasa Inggris Universitas Teknokrat Indonesia diwakili oleh Janata Shoji Al-Falaq (Sastra Inggris) dan Tania Regina Pingkan (Akuntansi)

Dalam debat terakhir ini, Rycko-Johan dan Yusuf Kohar-Tulus mempunyai program yang hampir sama terkait kesehatan dan sosial lainnya. Dimana Rycko Menoza punya program akan membuatkan rumah singgah bagi warga miskin dan anak jalanan ditiap kecamatan.

Dalam penyampaiannya, Nanang-Pandu terkait penanganan Covid-19 akan membentuk Satgas hingga tingkat desa dan mengingatkan masyarakat untuk bergotong royong. Kemudian Nanang-Pandu juga akan memberikan bantuan peningkatan permodalan UMKM dan meningkatkan jumlah UMKM dengan dibantu dana dari APBD.

Dalam penyampaiannya, Johan Sulaiman mengaku akan mengatur kinerja aparatur sipil negara (ASN) sesuai dengan kompetensi bidang masing-masing, dimana saat ini banyak ASN yang ditempatkan di lokasi yang tidak sesuai kompetensi, sehingga pelayanan publik tidak berjalan maksimal.

Dalam penyampaiannya, Pandu akan menaikkan indeks pembangunan manusia (IPM) dengan memberikan insentif guru PAUD, meningkatkan rata-rata lama sekolah jadi delapan tahun, dan memberikan kesejahteraan sosial masyarakat yang tidak mampu agar bantuan sosial bisa tepat sarat dan tepat sasaran

Meskipun wilayah Natar sebagai daerah terluas dan berkontribusi terbesar dalam pendapatan anggaran daerah (PAD) di Lampung Selatan, ketiganya turut mendukung pemekaran lima kecamatan menjadi kabupaten baru. Diawali calon wakil nomor urut 1 Pandu Kusuma Dewangsa yang menilai, pemekaran di lima kecamatan tersebut sangat dibutuhkan untuk saat ini

Mulai dari nomor urut 2 Tony Eka Candra terkait masalah mengatasi konflik, ia punya cara tersendiri dalam mengatasi hal ini. Tony menilai apapun yang terjadi di daerah, merupakan tanggung jawab kepala daerah. Jika terjadi konflik, tetap menjadi tanggung jawab sebagai administratur kemasyarakatan.

Dalam penyampaiannya, Nanang Ermanto punya visi terwujudnya masyarakat Lampung Selatan yang berinteraksi, maju, sejahtera, dan bergotong royong. Kemudian penerapan nilai agama, budaya, peningkatan sumber daya manusia (SDM), kesejahteraan sosial, infrastruktur, dan pusat ekonomi berkelanjutan. Kemudian meningkatkan potensi daerah dan pelayanan publik yang efektif dan akuntabel.

Dengan tajuk Telkom Annual Competition of English Society (TACES), Universitas Teknokrat Indonesia berhasil mengalahkan 43 tim dari 26 institusi di seluruh Indonesia.

Tim Teknokrat layak masuk ke babak grandfinal setelah mengalahkan Politeknik Sriwijaya dan Univesitas Sriwijaya pada babak semifinal