penunjang prestasi ada 4 kategori yakni, Atlet yang bagus yang diwakili agung dan yona, kemudian Pelatih yang berkwalitas serta Pengurus dan pembina yang peduli serta sarana dan prasarana, maka preatasi tinggi akan di raih Lampung di PON XX Papua
penunjang prestasi ada 4 kategori yakni, Atlet yang bagus yang diwakili agung dan yona, kemudian Pelatih yang berkwalitas serta Pengurus dan pembina yang peduli serta sarana dan prasarana, maka preatasi tinggi akan di raih Lampung di PON XX Papua
Yang begini saya setuju. Dalam peningkatan olah raga, ditanggani oleh ahlinya. Selain itu, dengan mencari atlet sejak dini menjadi nilai lebih, karena KONI biasanya identik dengan kegiatan besar
Atlet junior yang kami tes kali ini, akan masuk program jagka panjang menuju PON 2024. Tentunya mereka mendapatkan nilai baik sekali dan sesuai standar. Mereka yang terjaring akan kami kembalikan ke Cabor
Ini sangat positif sekali. Kami sangat apresiasi program KONI Lampung yang digulirkan. Apalagi, pencatian atlet berbakat benar-benar langsung didampingi oleh teman-teman KONI Lampung
Himbauan kami, seluruh atlet Cabor untuk ikut dan mengirimkan atlet sebanyak-banyaknya. Karena, hasil talent tersebut akan dibina oleh cabor dengan konsekuensi anggaran dibiayai oleh KONI
Tujuan kita adalah kedepan KONI harus menjadi sebuah organisasi yang baik dan profesional, khususnya mengenai akuntabilitas dan transparansi. Ini mesti dijunjung tinggi guna menuju prestasi terbaik di PON 2020 mendatang
PON Papua ini, menjadi pembuktian dari atlet dan cabang olahraga yang ada. Apakah program pembinaan yang dilakukan KONI Lampung berhasil atau tidak. Terlebih, saat ini Pemerintah Provinsi Lampung sudah memberikan dukungan penuh terhadap KONI
Dari laporan yang sudah masuk, 23 cabang olahraga yang sudah lolos PON dengan jumlah atlet 153 orang. Dari sejumlah cabor tersebut, terdapat tiga cabang olahraga khusus, yakni senam, angkat berat, dan menembak,
LTAD adalah wadah untuk pengembangan atlet jangka panjang yang wajib dilakukan sejak dini, apabila Lampung ingin berprestasi secara jangka panjang di berbagai level. Tentu, program KONI yang sedang berjalan tidak mudah. Bukan hanya butuh tekad, tapi juga komitmen yang kuat dan strategi yang tersusun serta sistematis.
Bukan hanya itu, kami juga dituntut untuk membaca dan memperdiksi kelemahan dan kelebihan atlet yang akan bertanding di PON. Jadi, dari segi psikologi dan gizi atlet harus menjadi perhatian khusus oleh atlet selaku ujung tombak pembinaan