JAKARTA (Lampungpro.com) : Pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp3,2 triliun untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tahun ini. Dana untuk program kemitraan tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp2,5 triliun. Menurut Kepala Bidang Kebijakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Kementerian BUMN RI Eko Setiawan, bunga untuk program kemitraan ini hanya 3 persen per tahun. "Kalau bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai 7 persen per tahun," kata Eko Setiawan.

Dana yang disalurkan tersebut terus meningkat sejak pertama kali diluncurkan tahun 1983 dengan nama Program Usaha Kemitraan dan Koperasi (PUKK). Mitra binaan bisa mengakses kredit tersebut dengan plafon maksimal Rp200 juta dengan tenor tiga tahun. Menurut Eko, hingga saat ini sudah ada sekitar 700 ribu mitra binaan yang mengakses program tersebut."Salah satu syaratnya adalah usaha kecil dengan aset maksimal Rp500 juta, omzet maksimal Rp2,5 miliar per tahun, dan punya izin usaha yang dikeluarkan oleh Camat," jelasnya.

Terkait kredit macet, Eko mengakui masih cukup tinggi yakni 10-20 persen. Program kemitraan tersebut diberikan oleh perusahaan BUMN kepada para pelaku UKM. Bukan hanya BUMN di bidang perbankan tapi juga bidang lain seperti Pertamina, Pelindo, Angkasa Pura, dan PLN. "Ada 113 perusahaan BUMN yang mengikuti program ini dan ada 100 anak perusahaan yang melaksanakan," kata dia.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Eva Yuliana, pada kesempatan yang sama mengatakan ajang pameran tersebut diharapkan bisa mendorong sektor UMKM untuk lebih maju. "Kementerian Perdagangan juga memiliki program untuk mendorong UMKM. Diantaranya, bagi IKM yang bahan bakunya harus ekspor kita punya program untuk meringankan seperti untuk pajak dan lain-lain," ujarnya.(**/PRO4)