Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Lampung Saat Jumpa Pers | Ist/Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Buntut adanya bentrokan dan kericuhan antara aparat dengan mahasiswa, yang terjadi saat aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law), di Kantor DPRD Provinsi Lampung pada Rabu (7/10/2020) sore, Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Provinsi Lampung memberikan tiga pernyataan sikap. Dalam hal ini, mereka menyatakan keprihatinannya akan kejadian bentrokan ini.

"Kami menghimbau kepada semua pihak terkait baik itu mahasiswa, kepolisian, pemerintah, dan DPRD Lampung untuk bersama-sama menahan diri. Kemudian menyikapinya dengan bijak, sehingga tidak menimbulkan emosional dari masing-masing pihak," kata Juru Bicara Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Provinsi Lampung Firmansyah Yunialfi Alfian saat jumpa pere, Kamis (8/10/2020).

Rektor IIB Darmajaya ini juga menyampaikan, dalam pertemuan forum ini yang dihadiri 40 perguruan tinggi negeri dan Provinsi Lampung. Selanjutnya para pimpinan perguruan tinggi ini, akan melakukan bedah dan kajian ilmiah tentang Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law), dengan melibatkan semua pihak terkait.

"Jika nanti saat melakukan kajian ilmiah, kami menemukan ada yang perlu penyempurnaan dan perbaikan, maka akan dilakukan yudicial review terhadap undang-undang ini. Hal ini dilakukan demi perbaikan terhadap negara Indonesia," ujar Firmansyah.

Mereka mendoakan bagi para mahasiswa yang terluka dalam aksi tersebut, untuk segera pulih. Begitu juga dengan aparat baik kepolisian, TNI, maupun Satpol PP untuk semoga segera diberikan kesehatan. Dengan harapan kejadian tersebut, tidak akan terulang lagi sehingga nehara bisa memberikan ruang demokrasi. (PRO3)

>