Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Beruang Masih Berkeliaran, Warga Way Kanan Diminta Waspada Berkebun Usai Nenek Petani Kopi Meninggal Diterkam
Lampungpro.co, 19-Jun-2025

Amiruddin Sormin 441

Share

Evakuasi jasad nenek usai ditemukan meninggal diterkam beruang. LAMPUNGPRO.CO

WAY KANAN (Lampungpro.co): Seorang nenek petani kopi bernama Sami (70) ditemukan tewas dengan luka mengenaskan di kebun miliknya di Dusun Campang, Kampung Tiuh Balak II, Kecamatan Gunung Labuhan, Way Kanan, Selasa (17/6/2025). Korban diduga kuat diserang beruang liar yang turun dari kawasan hutan sekitar.

Kejadian ini viral setelah video berdurasi 2 menit 44 detik memperlihatkan warga menyusuri kebun dengan balok dan golok setelah mendengar teriakan korban. Dalam video itu, warga justru mendapati jasad korban dalam kondisi mengenaskan di semak belukar.

Tim medis Puskesmas Baradatu menyatakan korban mengalami luka robek besar di perut kiri, lengan kanan koyak, dan luka di punggung bawah yang mengindikasikan serangan satwa buas. “Dari luka yang kami lihat, besar kemungkinan korban diterkam binatang liar seperti beruang,” ujar petugas medis setempat yang enggan disebutkan namanya.

Kapolres Way Kanan AKBP Pratomo Adnan Mangopang membenarkan insiden tersebut dan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBKSDA serta Polisi Hutan untuk mencari beruang yang masih berkeliaran. “Kami sudah bentuk tim dan melakukan penyisiran di lokasi sekitar kebun untuk memastikan tidak ada korban lain,” tegasnya.

Kapolsek Gunung Labuhan, AKP Abdul Haris, mengimbau warga untuk tidak pergi ke kebun sendirian dan selalu waspada jika ada jejak atau suara mencurigakan. “Kami juga minta warga segera melapor bila menemukan tanda-tanda keberadaan hewan liar,” kata Abdul Haris.

Keluarga korban menolak autopsi dan memutuskan untuk langsung memakamkan jenazah pada hari yang sama dengan pengawalan dari aparat. Proses evakuasi berlangsung cepat karena warga takut beruang masih berkeliaran di sekitar lokasi kejadian.

Kepala BBKSDA Lampung mengatakan timnya akan memasang kamera jebak dan melakukan patroli lanjutan untuk mengidentifikasi pergerakan beruang di area permukiman dan kebun warga. “Konflik manusia dan satwa akan terus meningkat kalau habitat aslinya makin rusak,” ujar pejabat BBKSDA tersebut.

Pemerintah daerah diimbau segera bertindak dengan menyusun langkah mitigasi dan sistem peringatan dini di kawasan rawan konflik satwa. “Keselamatan warga harus jadi prioritas, jangan sampai jatuh korban berikutnya,” pungkas Abdul Haris.

#

Editor Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bandar Lampung 343 Tahun, Transportasi Umum Mati...

Bandar Lampung tak kekurangan dana, tapi mungkin kekurangan visi....

1691


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved