Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Cetak Sejarah, Perempuan Kasta Rendah di Pakistan Terpilih Jadi Senator
Lampungpro.co, 06-Mar-2018

Lukman Hakim 911

Share

#portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames

JAKARTA (Lampungpro.com): Kabar baik bagi perempuan di seluruh Pakistan, terutama komunitas minoritas di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu. Hanya beberapa hari menjelang Hari Perempuan Internasional - yang akan dirayakan pada Kamis (8/3/2018)- Krishna Kumari Kohli menjadi Senator perempuan dengan kasta rendah/dalit pertama di Pakistan dalam pemilihan yang berlangsung pada Minggu (4/3/2018).

Perempuan berusia 39 tahun ini berasal dari sebuah desa terpencil di distrik Nagarparkar, Thar, di provinsi Sindh. Kohli adalah anggota Partai Rakyat Pakistan (Pakistan People's Party/PPP) yang dipimpin Bilawal Bhutto Zardari. Dia memenangkan pemilihan kursi untuk perempuan dari provinsi Sindh. "Saya merasa bangga, saya bersyukur kepada Partai Rakyat Pakistan bahwa mereka mencalonkan saya," kata Kohli dikutip dari�AFP.

Sementara Liga Muslim Pakistan yang berkuasa - Nawaz (PML-N) memenangkan 15 dari 52 kursi untuk pemilihan dan mengamankan total 33 tempat di majelis tinggi dengan 104 kursi. Dukungan dari sekutu bisa jadi akan memberikan suara mayoritas yang dominan.

PPP menang 12 suara dan partai Tehreek-e-Insaf Pakistan dengan jagoannya seorang mantan bintang kriket Imran Khan berada di urutan ketiga. "Parlemen kita harus memiliki perwakilan dari semua agama, kelas dan gender dalam mengejar demokrasi sejati," kata aktivis hak asasi manusia Jibran Nasir.

Masyarakat Hindu Pakistan, yang membentuk sekitar dua persen dari 200 juta penduduk negara itu telah lama menghadapi diskriminasi ekonomi dan sosial. Anggota parlemen dan majelis provinsi mengambil suara pada hari Sabtu lalu, untuk mengisi setengah kursi di Senat atau majelis tinggi.

Terpilihnya Kohli menjadi tonggak utama bagi perempuan dan hak minoritas di Pakistan. Krishna Kumari Kohli merupakan anak dari seorang petani miskin bernama Jugno Kohli, pada Februari 1979. Kohli dan anggota keluarganya menghabiskan hampir tiga tahun di sebuah penjara pribadi yang dimiliki oleh tuan tanah Kunri di distrik Umerkot.

Saat itu, Kohli kecil baru menginjak kelas 3 sekolah dasar saat ditawan. Dia lalu menikah dengan Lalchand pada usia 16 tahun ketika belajar di kelas 9. Kohli melanjutkan studinya pada 2013 dengan jurusan sosiologi dari Universitas Sindh. Selanjutnya, dia bergabung dengan PPP sebagai aktivis sosial bersama kakaknya, yang kemudian terpilih sebagai ketua Dewan Persatuan Berano.

Kohli juga secara aktif berpartisipasi dan bekerja untuk hak masyarakat tertindas, masyarakat marjinal yang tinggal di daerah Thar dan daerah lainnya. Kiprah Kohli sebagai aktivis tak mengherankan karena berangkat dari keluarga pejuang kemerdekaan yang gagah berani Rooplo Kohli, kakeknya.

Sang kakek merupakan pejuang dalam�perang melawan pasukan penjajah Inggris pada 1857. Selanjutnya, dia ditangkap dan digantung oleh orang-orang Inggris pada 22 Agustus 1858. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3761


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved