JAKARTA (Lampungpro.com) : Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menangkap kurang lebih sebanyak 29 terduga teroris. Penangkapan dilakukan langsung oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Polri menegaskan, penangkapan dikarenakan niat dari aksi para teroris yang merencanakan melakukan serangan bom pada 22 Mei 2019.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan hasil pilpres 2019 serta pemilu legislatif yang berlangsung 17 April lalu pada 22 Mei 2019 ini. Sejauh ini, hitung manual KPU menunjukkan pasangan petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin masih unggul atas Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Komisioner KPU Ilham Saputra menegaskan, meski tanggal tersebut sudah dijadikan target teroris dan akan ada gerakan demo, jadwal pengumuman tak akan berubah. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian dan TNI. Menurutnya, untuk masalah keamanan, polisi lebih paham. "Optimis (pengumuman 22 Mei). Keamanan kami serahkan kepada pihak keamanan dan Allah SWT bagi keselamatan kami," ujar dia, Minggu (19/5/2019).

Pihak Istana Kepresidenan telah menegaskan Indonesia dalam kondisi aman. Aparat TNI dan Polri telah memastikan kondusivitas negara ini. "Kondisi Indonesia tanggal 22 Mei saat pengumuman hasil Pemilu 2019 diprediksi aman," kata Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodhawardhani, Sabtu (18/5/2019) kemarin.

Menyusul tertangkapnya 29 teroris yang di antaranya akan melancarkan serangan pada 22 Mei yang juga bertepatan dengan penetapan pemenangan Pilpres 2019, Polri meminta masyarakat tidak melakukan aksi turun ke jalan pada hari tersebut untuk mengantisipasi tindakan teror. "Saya sampaikan bahwa pada tanggal 22 Mei masyarakat kami imbau tidak turun. Ini akan membahayakan, karena mereka akan menyerang semua massa termasuk aparat," kata Kepala Divisi Humas (Kadiv Humas) Polri, M Iqbal.(**/PRO2)