Satu Pelaku Wanita Berjilbab dan Bermasker Hitam Saat Menangis di Hadapan Wakapolda Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tak kuasa menahan rasa sedih, seorang pelaku wanita menangis sesenggukan dihadapan Wakapolda Lampung, Brigjen Subianto, Selasa (26/7/2022). Wanita itu menangis, karena harus di penjara setelah terlibat kasus judi slot online.

Namun saat dimintai keterangan awak media menangis karena apa, wanita diketahui memakai jilbab hitam memilih diam tanpa kata. Sementara dalam perkara pengungkapan kasus judi slot online, Polda Lampung menangkap 27 orang, sembilan diantaranya perempuan.

Ada pun sembilan perempuan yang turut ditangkap diketahui berinisial Sarah, Indah, Dewi, Meli, Niken, Jesica, Vira, Soleha, dan Karemia. Mereka diketahui masih berusia belasan tahun, mengaku sebagai karyawan menerima upah Rp3 juta hingga Rp8 juta tiap bulannya.

SEBELUM : Kasus Judi Slot Online, Selebgram Asal Lampung Disebut Terima Upah Hingga Ratusan Juta

Wakapolda Lampung, Brigjen Subianto mengatakan, mereka yang ditangkap mempunyai peran masing-masing. Ada yang berperan mempromosikan, mengajak influencer, pemimpin, marketing, dan anggotanya.

"Pengungkapan judi online ini, komitmen kami dalam memberantas perjudian. Ada tiga tus judi online yang mereka promosikan yakni Online Jitu 189, Mawar 189, dan Fifa Master 78," kata Brigjen Subianto saat ekspos di Mapolda Lampung, Selasa (26/7/2022).

Kasus ini bermula hasil partoli Tim Siber,

pertama ditangkap pada 13 Juli 2022, selebgram Lampung bernama Abdi. Kemudian dikembangkan lagi pada 21 Juli 2022, ditangkap lagi satu selebgram di Semarang bernama Iyakiyok.

BACA JUGA : *Bongkar Judi Online Mawar 198, Polda Tangkap 27 Pelaku Asal Lampung dan Tangerang, Dua Youtuber

"Dari situ, tim melakukan pengembangan lanjutan pada 21 Juli 2022, ditangkap lagi satu selebgram di Semarang. Kemudian dikembangkan lagi hingga hingga ditangkap 25 orang di Tangerang," ujar Subianto.

Dalam kasus tarsebut, diamankan barang bukti berupa 21 unit perangkat komputer, tiga router wifi, 34 unit Ponsel, dan satu alat finger print. Kemudian dua akun Instagram, akun WhatsApp, empat screnshot chatingan WhatsApp, tiga screnshot postingan Instagram, dan satu kartu telepon. (***)

Editor : Febri Arianto