JAKARTA (Lampungpro com) : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei geram dengan banyak isu atau kabar bohong (hoaks) terkait tsunami. Hoaks ini beredar baik melalui pesan berantai maupun media sosial. Bahkan hoaks yang merugikan ini sangat meresahkan masyarakat yang sedang berada di situasi panik.
"Isu hoaks ini sangat-sangat merugikan, mengganggu dan meresahkan karena dalam situasi panik serta masih banyak masyarakat yang trauma. Tentu hoaks ini akan mudah mempengaruhi warga khususnya korban bencana," kata Willem, Jumat (28/12/2018)
Menurut Willem, hoaks ini mudah untuk dipercaya sehingga memunculkan kerugian. Jika melihat pada bencana-bencana yang lalu, ia mengatakan, bukan saja mengganggu kehidupan masyarakat, tetapi juga akan menimbulkan kerugian ekonomi.
Hoaks terkait bencana tsunami hampir setiap waktu terjadi khususnya saat bencana. Sama halnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Palu, Sulawes Tengah, warga semakin trauma dengan berseliweran isu hoaks yang isinya akan terjadi tsunami susulan lebih tinggi lagi.
Karena itu, BNPB mengimbau kepada siapa pun agar jika menerima isu atau informasi yang belum jelas kebenarannya agar tidak main 'share' atau bagikan. Akan tetapi, saring terlebih dahulu kebenarannya. "Dampak hoaks ini sangat fatal seperti masyarakat menjadi khawatir, penuh dengan keresahan dan tentunya mengganggu psikologi warga yang ingin beraktivitas," ujar dia.(**/PRO4)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1749
Lampung Selatan
21874
Humaniora
2932
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia