BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Provinsi Lampung dalam sepekan terakhir menjadi sorotan nasional berkat menjadi tuan rumah Hari Keluaga Nasional (Harganas) XXIV yang rangkaian kegiatannya berlangsung 7-15 Juli 2017. Bagi Lampung, Harganas merupakan momen istimewa karena Presiden Soeharto pertama kali mencanangkan Hargnas di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, pada 29 Juni 1994.
Sejak itu, setiap 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional. Namun karena 29 Juni masih libur Lebaran, puncak peringatannya ditetapkan 15 Juli 2017. Harganas dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (PMK) Puan Maharani, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, dan Ketua Umum Penggerak PKK Ibu Erni Guntarti Tjahyo Kumolo.
Selain itu juga dihadiri puluhan kepada daerah seperti Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Bupati Tangerang (Banten) Ahmed Zaki Iskandar, Bupati Batu Bara (Sumatera Utara) OK Arya Zulkarnain, Bupati Sukoharjo (Jawa Tengah) Wardoyo Wijaya, Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin, Bupati Lampung Barat Muchlis Basri, Bupati Tapin (Kalimantan Selatan) M. Arifin Arpan, Bupati Pasuruan (Jawa Timur) Irsyad Yusuf, Bupati Probolinggo (Jawa Timur) P. Tatriana Sari, Walikota Sungai Penuh (Jambi) A. Syafri Jaya Bakri, dan Bupati Bone, Sulawesi Selatan H.A Fashar M. Padjalangi.
"Boleh dibilang ini adalah Halal bi Halalal keluarga Indonesia dari Aceh sampai Papua. Masyarakat Lampung harus bangga karena setelah 24 tahun, Harganas kembali diperingati di tempat asal pencanangannya yakni Lampung," kata Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, di Bandar Lampung, Sabtu (15/7/2017).
Gubernur Ridho mengatakan bangga dan berterima kasih atas kepercayaan pusat. Bagi Lampung, kata Ridho, Harganas sekaligus momen untuk menaikkan citra dan mempromosikan berbagai keunggulan, khususnya pariwisata.
"Banyak sarana dan prasarana yang dapat nikamati, baik itu keindahan alam maupun aneka kuliner yang ada di Lampung. Saya juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan ajang silaturhmi dengan sesama anak bangsa," kata Gubernur Ridho.
Selama seminggu perhelatan nasional itu, industri pariwisata Lampung langsung merasakan dampaknya. Tak satu pun kamar hotel tersisa di Bandar Lampung, mulai kelas melati hingga bintang. Demikian halnya wisma dan penginapan. Semua full booked untuk menampung 12 ribu peserta dari seluruh Indonesia. Peserta terbanyak berasal dari Sumatera Selatan dengan jumlah lebih dari 900 peserta.
Biasanya, Sabtu-Minggu merupakan low season (masa sepi) hunian hotel di Bandar Lampung. Okupasinya hanya 40% dari total kamar. Namun pada perhelatan Harganas yang puncaknya Sabtu 15 Juli 2017, selama seminggu seluruh hotel di Bandar Lampung mengalami peak season, termasuk Sabtu-Minggu.
Menurut Manager Hotel Grande Risky menjelaskan, sejak Kamis (13/7/2017), kamar hotel penuh. Demikian juga pengakuan Manager Hotel Astoria, Harry, seluruh kamar penuh pesanan. "Habis, sudah dibooking oleh BKKBN," kata dia.
Senada dengan Harry, Assistant F&B Manager Amalia Hotel Gustami menjelaskan, semua kamar penuh. Dia mengatakan Amalia Hotel penuh sampai Minggu (16/7/2017). Gustami menuturkan Amalia Hotel dipesan kamar beserta ruang meeting. "Rencananya pengunjung akan meeting di sini," kata Gustami.
Semua seat (kursi) penerbangan ke Lampung juga penuh. Seluruh pusat-pusat kuliner dan oleh-oleh di Bandar Lampung diserbut peserta ketika akan kembali ke daerah masing-masing. Favorit pengunjung adalah jaringan Bakso Haji Sonhaji Sony yang cabangnya mencapai 16 di Bandar Lampung.
Demikian halnya pusat oleh-oleh kripik Lampung di bilangan Gunung Terang, kebanjiran rezeki selama Harganas. Bus berbagai ukuran dan mobil pribadi berplat luar Lampung silih berganti parkir di pusat-pusat kuliner Bandar Lampung seperti Restoran RM Kayu yang tak jauh dari PKOR Way Halim. Para pedagang kecil di sekitar PKOR pun ikut merasakannya.
"Kita berharap lewat Harganas, citra Lampung makin membaik. Mudah-mudahan setelah Jalan Tol Trans Sumatera beroperasi hotel-hotel di Bandar Lampung tidak sepi lagi pada Sabtu dan Minggu, karena akses ke Lampung makin mudah baik lewat darat maupun lewat Bandara Radin Inten II," kata Gubernur.
Selain itu, lewat Harganas nama Pemerintah Provinsi Lampung pun tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan rekor sosialisasi senam terbanyak diikuti utusan yakni 33 provinsi. Pemerintah Provinsi Lampung menciptakan Senam Germas yang berisi lagu Lampung, tari bedana yang divariasi dengan alat musik tradisional cetik dan gamolan. (PRO1)
#Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
3418
307
30-Jun-2025
305
30-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia