BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Dokter ahli kandungan dan seksologi, Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS, mengingatkan masyarakat Lampung untuk memelihara diri dari bahaya kanker seviks. Hingga kini, kanker serviks merupakan salah satu penyakit mematikan bagi wanita selain kanker rahim dan kanker payudara.

"Mudah-mudahan di Hari Keluarga Nasional ini, keluarga makin waspada terhadap penyakit yang menyebabkan hal tersebut. Jaga pola makan, berolahraga, menghindari rokok, kopi, minuman keras, dan begadang," kata Boyke saat menjadi narasumber Seminar Nasional Peringatan Harganas ke-24 di Provinsi Lampung, di Hotel Emersia, Bandar Lampung, Kamis (13/7/2017).

Pada acara yang digagas Pemerintah Provinsi Lampung dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini, Boyke menjelaskan kesehatan tubuh meliputi kesehatan hati, fisik dan jiwa, serta sehat sosial. "Akan lebih baik menyediakan berbagai tanaman obat di rumah. Sehingga ketika keluarga sakit, dapat mengambil obat sendiri. Salah satu kunci utamanya dengan menjadi ibu yang pintar, sehingga mampu mendukung dan mengarahkan keluarga dan anak dengan baik," kata Boyke di hadapan 500 peserta dari seluruh Indonesia.

Gubernur Lampung yang diwakili Sekretaris Provinsi Lampung, Sutono, mengatakan seminar ini sebagai upaya menyamakan persepsi sebagai solusi masalah kesehatan masyarakat. Seminar nasional ini diharapkan mampu mengedukasi masyarakat untuk membangun keluarga sehat.

Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di Provinsi Lampung, menurut Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dr. Trisa Wahyuni Putri, berjalan baik. "Provinsi Lampung luar biasa. Selain Senam Germas, Pemerintah Provinsi Lampung melaksanakan gerakan makan buah dan sayur, olah raga, dan menganjurkan pemeriksaan secara rutin. Mencegah itu lebih baik daripada mengobati," kata Trisa.

Trisa menjelaskan perlunya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tidak hanya sehat tetapi juga harus berkarakter. "Anak yang berumur di bawah dua tahun merupakan aset penerus bangsa. Oleh karenanya kita harus menjaga dan peduli," kata Trisa.

Lebih lanjut, Trisa menjelaskan tumbuh memerlukan nutrisi dan gizi, sedangkan berkembang diperlukannya suatu stimulasi. "Kita harus menghargai para ibu, karena merekalah guru besar yang sekaligus memasukkan informasi untuk pertama kali pada anak. Baik melalui auditoring, menyanyi, dan lainnya. Tanpa ibu, anak tidak akan cerdas dalam memasukkan sebuah informasi," kata dia.

Melalui seminar nasional ini, Trisa menghimbau agar momentum ini sebagai upaya menciptakan generasi unggul. Kemudian, memajukan bangsa melalui generasi penerus dan prosesnya akan terus berjalan hingga sampai membentuk generasi baru paling unggul. (PRO1)