BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Penulis Hernan Tori meluncurkan buku 'Merajut Benang Merah Sejarah Tulangbawang' di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Jumat (15/12/2017). Pada acara yang dikemas dialog publik dan bedah buku itu menampilkan tokoh Tulangbawang Rukhyat Kesuma Yudha, dosen sejarah Unila Margareta Sinaga, dan Wakil bupati Tuba Hery Wardoyo.
Bedah buku ini diprakarsai Pemuda Panca Marga Lampung. "Buku ini saya tulis sebagai bentuk keprihatinan atas makin tipisnya kesadaran generasi muda Tulangbawang dalam melestarikan budaya dan sejarahnya," ujar Hernantori yang juga nggota KPU Tulangbawang pada acara yang dibuka Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Herlina Warganegara ini.
Menurut Heri Wardoyo, sangat sedikit masyarakat apalagi pemuda yang tertarik pada penulisan sejarah. "Buku Hernan Tori ini harus diapresiasi sebagai langkah baik tumbuhnya minat tersebut. Ketika budaya baca belum meluas dan kita terus hiruk-pikuk dengan tradisi lisan, tiba-tiba kita masuk era digital," kata Heri Wardoto.
Masih banyak yang gagap dengan internet, namun tiba-tiba ditabrak era mobile internet. "Ketika gadget ada di genggaman setiap orang-orang di Tanah Air, manusia di luar Indonesia sudah akrab dengan kejaiban dahsyat: artificial inteligent," kata Heri.
Maka, kata dia, sempurnalah kita sebagai penonton peradaban dunia. Basah kuyup sebagai gugusan besar kaum konsumen. Apalagi saat budaya menulis makin terasa sayup-sayup sampai. Kita bergerak seperti ventrikilous yang digerakkan dalang dari atas kepala.
"Kita seolah-olah bicara padahal kita cuma boneka yang berkata-kata dengan kata dan kalimat milik orang lain, suara pemain yang mewayangkan kita. Tapi kita bangga dan terus lantang bicara walaupun semuanya di luar otoritas kita, bahkan otoritas kemanusiaan kita," kata Heri.
Kelemahan buku ini, kata Heri, adalah kelemahan kita semua. "Kita yang terlalu abai pada bidang penulisan dan kita yang terlalu lama melupakan tradisi. Tradisi yang harus ditulis. Agar dibaca. Agar dijalankan. Dilestarikan. Dikenang, bahwa kita bangsa yang besar karena punya gairah mengembangkan dan mendokumentasikan tradisi lokal yang kelak membentuk mozaik indah keindonesiaan," kata Heri Wardoyo. (PRO1)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia