JAKARTA (lampungpro.com): Presiden Joko Widodo membagi-bagikan sepeda kepada sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghadiri acara bertajuk "Temu Kangen Presiden RI dan Ibu Negara" di Asia World Expo Ground, Hong Kong, Minggu (30/4/2017).
Sebelum menyampaikan sambutannya, Jokowi lebih dulu mengelilingi gedung untuk menyapa sekitar 5.400 WNI yang hadir di Asia World Expo Ground dan bersalaman dengan masyarakat Indonesia di Hong Kong. Namun, tidak semua sisi dapat dijangkaunya karena begitu banyaknya masyarakat Indonesia yang memenuhi gedung pertemuan tersebut.
Sebagai perwakilan, Presiden meminta dua orang untuk tampil ke panggung, dan majulah Romlah asal Jombang dan Iin asal Kediri. Romlah yang mendapat kesempatan pertama, ditanya Presiden, "Tidak lupa Indonesia kan?". Romlah menegaskan bahwa dirinya sangat mencintai Indonesia.
Jokowi pun meminta Romlah untuk menyebutkan Pancasila. Setelah berhasil menjawab, Presiden bertanya, "Hadiah sepeda akan dikirim ke Jombang atau Hong Kong?" "Jombang," jawab Romlah. Presiden pun meminta Romlah mencatatkan alamatnya yang di Jombang kepada Ajudan Presiden Kolonel Mar Ili Dasili.
Ketika tiba giliran Iin, seperti juga Romlah, Presiden juga memintanya menyebutkan Pancasila. Setelah berhasil menyebutkan Pancasila, Presiden kembali bertanya, "Akan dikirim ke Hong Kong atau Kediri?" "Kediri," jawab Iin. Presiden pun meminta Iin memberikan alamatnya di Kediri kepada Ajudan Presiden untuk mengirimkan sepedanya.
Setelah keduanya kembali ke tempat duduk, Jokowi berpesan agar masyarakat Indonesia di Hong Kong tidak melupakan Pancasila. "Meski sudah di Hong Kong, jangan lupa Pancasila," kata Presiden.
Indonesia, lanjut Presiden, adalah negara yang sangat besar dengan 17.000 pulau, 714 suku, 1.100 bahasa lokal yang berbeda-beda, 34 provinsi, 516 kota/kabupaten. Banyak pemimpin negara memuji kerukunan di Indonesia yang tetap terjaga meski memiliki keberagaman. "Indonesia tetap satu dalam persatuan dan kesatuan," kata Jokowi.
Selain mengajukan pertanyaan, Presiden juga meminta masukan dan keluhan dari masyarakat Indonesia yang berada di Hong Kong. Beragam masukan disampaikan, mulai dari apresiasi atas kinerja rumah sakit di Kulonprogo, keluhan petani Indramayu yang harus menyewa lahan milik pemerintah, hingga mahalnya harga daging, gula, dan telur menjelang Lebaran.
Keluhan lainnya adalah apa yang disampaikan Ina, warga asal Pekalongan. Ia menyampaikan kepada Presiden bahwa pekerja asal Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air dipersulit karena harus mempunyai Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri. Namun, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyebutkan sejak 2015 KTKLN tidak diwajibkan, cukup hanya dengan mempunyai visa kerja dan kontrak kerja.
Presiden yang mendengarkan langsung jawaban Nusron menegaskan dia telah memerintahkan kepada semua jajarannya untuk tidak lagi menghambat dalam memberikan pelayanan. "Tolong segera disampaikan pasti ada oknum-oknum yang menghambat. Hal-hal yang mudah menjadi sulit. Tidak boleh seperti itu. Sampaikan saja dicatat, siapa, kantornya di mana. Biar semuanya jelas, saya tidak mau mendengar hal-hal seperti ini lagi," kata Presiden.
Presiden pun memohon maaf atas hambatan yang masih terus terjadi sehingga mempersulit masyarakat. "Saya mohon maaf jika kejadian-kejadian seperti itu masih terjadi. Ada yang masih belum bisa dikendalikan, akan terus kita perbaiki, kita benahi," ucap Presiden. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
302
Lampung Selatan
23862
Humaniora
3131
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia