JAKARTA (Lampungpro.com) : Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menguji coba aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) pada bulan Maret mendatang. Situng ini akan memberikan informasi penghitungan suara cepat kepada masyarakat. "Situng itu adalah informasi kepada masyarakat terhadap real count pemilu. Jadi nanti sumber dari mana kita dapat, itu langsung C1 dari TPS," kata Komisioner KPU Ilham Saputra.

Ilham menjelaskan, surat suara C1 itu langsung dibawa dari petugas PPS yang diteruskan kepada petugas PPK. Surat C1 itu kemudian dipindai (scan) di KPU Kabupaten/Kota kemudian hasil scan itu ditampilkan secara langsung kepada masyarakat. "Sebenarnya ini sudah kita lakukan sejak 2015 kemudian Pilkada 2017 dan 2018. Kemudian kejadian yang kemarin ramai dihack (diretas) itu, itu salah satunya hasil real count," jelasnya.

Namun, meski Situng dapat menghitung perolehan suara secara cepat, Ilham menegaskan hasil penghitungan suara yang ada di Situng tidak dapat dijadikan acuan untuk menentukan kemenangan paslon maupun caleg. "Tidak bisa, acuan itu tetap manual sesuai dengan undang-undang. Makanya kalau ada orang yang bilang curiga terhadap sistem IT kami, kita masih pakai manual kok, jadi IT itu hanya untuk menyampaikan kepada masyarakat, ini loh real countnya," ucap Ilham.

Selain itu, Situng juga kata Ilham, dapat membantu KPU jika ditemukan adanya kecurangan dalam penggunaan surat C1. Sebab, data dari C1 itu akan terekam di Situng jika sudah dipidai (scan).
"Sekaligus untuk menghindari kecurangan kalau ada C1 yang dimainkan. Kita bisa bandingkan C1 yang sudah direkam itu," ujar Ilham.

Lebih lanjut, mengenai tingkat akurasi penghitungan Situng, Ilham menyebut berdasarkan evaluasi Pilkada 2018, penghitungan suara di 5 provinsi dinyatakan akurat 100 persen. "Kemarin kita ada 5 provinsi yang hasilnya 100 persen. Sekarang kita lihat apakah bisa memenuhi target yang kita tentukan," tutup Ilham.(**/PRO4)