Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Mau Dijual ke Pesawaran, Metro, dan Bandar Lampung, BKSDA Sita Ribuan Burung Kicau
Lampungpro.co, 10-Nov-2019

Heflan Rekanza 967

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Bengkulu-Lampung dan LSM Flighy Protecting Indonesias Birds, menyita ribuan ekor burung yang tidak dilengkapi dokumen lengkap. Nerbagai jenis burung yang berhasil diamankan itu berjumlah kurang lebih sekitar 1.500 ekor. "Jadi kita amankan saat berada di Jl. Lintas Sumatera, tepatnya di SPBU Kalibalangan, Kota Bumi, Lampung Utara," ujar Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Bengkulu-Lampung Hifzon, Zawahiridi, Sabtu (9/11/2019) kemarin.

Hifzon menambahkan, dari 1500 ekor burung itu, ada 16 jenis burung dan yang dilindungi ada tujuh jenis seperti burung cucak ijo, cucak ranting, poksai Sumatera, cucak keling, dan serindit melayu. "Pengiriman ini motifnya sama dengan sebelumnya kita bekerja sama dengan pihak kepolisian dan LSM Flighy Protecting Indonesias Birds mengamankan jenis-jenis burung memang dilindungi," tambah dia.

Dari penyelidikan sementara oleh pihaknya, ribuan burung ini nantinya akan dipasarkan ke Bandar Lampung. Dugaan sementara berasal dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. "Dugaan sementara, burung-burung tersebut akan dipasarkan ke Metro dan daerah Gedongtataan. Dari pengamanan burung ini, nantinya ada burung yang akan kita lepasliarkan. Sedangkan untuk burung yang dilindungi akan kita jadikan barang bukti dan diproses lebih lanjut," jelas dia.

Selain mengamankan ribuan burung, pihaknya juga berhasil mengamankan seorang sopir travel yang nantinya akan dimintai keterangan. "Burung dilindungi akan kita jadikan alat bukti, untuk bukti lainnya kita amankan sebuah mobil travel. Kita akan periksa sesuai dengan instruksi dari pusat untuk diproses lebih lanjut," terang dia.

Ditanyakan terkait penyelidikan terhadap penampung-penampungnya Hifzon Zawahiri menyatakan, pihaknya melakukan pemantauan terhadap para penampung burung-burung tersebut. "Akan kita lihat dan pantau, memang kita agak merasa kesulitan dalam memonitor kemana saja burung ini akan didistribusikan, karena komunikasinya mereka ini lewat telpon, jadi tidak di kirim langsung ke tempat pemesannya," ucap dia.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bandar Lampung 343 Tahun, Transportasi Umum Mati...

Bandar Lampung tak kekurangan dana, tapi mungkin kekurangan visi....

1732


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved