JAKARTA (Lampungpro.com): Semua pihak diminta untuk tidak perdebatkan lagi soal impor senjata karena segera diselesaikan. "Untuk masalah isu soal senjata saya sudah minta semua pihak supaya tidak bicara dulu ya. Kita selesaikan di dalam, sementara kita akan selesaikan," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai menghadiri rapat kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (2/10/2017).
Wiranto mengatakan, dia akan mengelar rapat esok hari dengan mengundang seluruh pihak. "Rencana rapat besok semua saya undang. BIN, Kapolri, Panglima TNI, kemudian dari Menteri Pertahanan, dari PT Pindad, Bea Cukai, dan sebagainya," kata Wiranto.
Seperti diketahui, dilansir Antara, senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46 milimeter sebanyak 280 pucuk lengkap dengan 5.932 butir peluru masuk ke Bandara Soekarno Hatta pada Jumat (29/9/2017) malam dan kini masih berada di Gudang Kargo Bandara Soetta.
Polri mengakui bahwa senjata-senjata itu adalah milik Polri yang dikirim menggunakan maskapai asal Ukraina dan diimpor oleh PT Mustika Duta Mas Senjata itu, dibeli melalui mekanisme lelang sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasist senjata itu sudah dikaji oleh Irwasum Polri dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pengiriman senjata itu hanya berselang beberapa hari setelah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan informasi intelijen yang diperolehnya khususnya terkait pernyataannya mengenai impor 5.000 senjata api ilegal.
Namun pihak kepolisian membantah bahwa senjata tersebut ilegal karena sudah diimpor tiga kali yaitu pada 2015, 2016 dan 2017. "(Impor senjata) bukan masalah sebenarnya, hanya perlu kita koordinasikan dengan lebih teliti, lebih jelas dan kita putuskan dalam suatu keputusan yang tidak melanggar UU. Tapi saya sudah meminta supaya isu soal senjata sudah selesailah. Nanti saya akan sampaikan ke publik soal hasil rapat koordinasi," kata Wiranto.
Ia pun menjamin peristiwa itu tidak akan mengganggu kondisi keamanan nasional. "Presiden selalu mengarahkan bahwa kita bangun adalah rasa aman, damai, kondusif di masyarakat karena kita banyak tugas, banyak pekerjaan, banyak kegiatan-kegiatan politis yang akan kita hadapi. Pilkada, Pilpres 2019, itu semuanya memerlukan satu kondisi yang cukup kondusif," tambah Wiranto.
Dari kondisi yang aman tersebut diharapkan akan lahir pemimpin daerah yang baik, berkompetensi andal hingga membantu pembangunan nasional yang modern dengan baik. "Kita berusaha menepis, menghindari isu-isu yang tidak perlu, yang menghabiskan energi kita. Isu-isu yang hanya membuat satu sama lain berselisih, kita menghindari dari bidang politik, hukum dan keamanan selalu akan kita jelaskan dengan gambalng ke masyarakat. Kita juga terus menerus untuk melakukan langkah-langkah komunikasi yang baik untuk menghindari spekulasi-spekulasi yang merugikan kita," kata dia. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
14511
EKBIS
6431
Bandar Lampung
4176
248
31-Mar-2025
242
31-Mar-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia