Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Nur Ikhwan, Putra Lampung Pertama Penerima Penghargaan Presiden Turki
Lampungpro.co, 02-May-2018

Amiruddin Sormin 2325

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Budayawan Lampung Isbedy Stiawan ZS berhenti sejenak sebelum membaca puisi perjuangan rakyat Palestina, di podium malam jamuan makan malam bagi peserta Konferensi Pemuda Internasional untuk Palestina, di Universitas Bandar Lampung, Selasa (1/5/2018). Dia mempersilahkan Nur Ikhwan Abadi mendampinginya di podium membacakan puisi yang menggelegar itu.

Sontak peserta jamuan makan malam yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Lampung itu, dibuat kaget atas kehadiran pria bergelar insinyur lulusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Lampung (2009) itu. Isbedy memberi kehormatan pada Nur Ikhwan mendampinginya karena pria kelahiran Negara Ratu, Natar, Lampung Selatan pada 1982 ini adalah orang pertama Lampung yang bakal menerima penghargaan dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

"Insha Allah, saya akan terbang ke Turki pada 5 Mei untuk menerima penghargaan dari Presiden Erdogan pada 7 Mei. Penghargaan ini diberikan kepada yang konsen membantu perjuangan Palestina dari berbagai negara. Dari Indonesia saya dan Nur Fitri Taher yang diundang menerima penghargaan itu," kata Nur Ikhwan kepada Lampungpro.com.

Nama Nur Ikhwan pernah menyita perhatian dunia pada 2 Juni 2010, ketika dia ditawan pasukan Israel. Saat itu, Nur Ikhwan bersama ratusan relawan dari berbagai negara yang membawa bantuan kemanusiaan ke Palestina sebagai relawan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), ditembaki pasukan Israel.

Nur Ikhwan yang juga Pengurus Pondok Pesantren Al Fatah, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pun sempat merasakan kekejaman pasukan Israel, walau tak lama dipenjara. Namun kekejaman itu tak membuat suami dari Mudmainah yang pernah menjadi relawan untuk korban gempa Padang 2009 ini, surut langkah.

Langkahnya setegap ketika pada 2009 ikut mendaftar membangun Palestina menyumbangkan keahliannya sebagai insinyur teknik sipil. "Saat itu ada 10 orang Indonesia termasuk saya yang dikirim ke Palestina untuk membangun berbagai gedung yang hancur. Saya tak menyangka akan terpilih karena di daftar seleksi, saya di urutan terakhir," kata dia.

Melihat fakta kekejaman Israel di Jalur Gaza, Nur Ikhwan tergugah menjadi relawan MER-C. Dia termasuk tim Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dirintis relawan MER-C. Meski tak mudah, akhirnya rumah sakit senilai Rp30 miliar tersebut rampung pada 2013.

Perjuangan membebaskan Masjid Al Aqsa dari kolonialisme zionis Israel masih panjang. Namun Nur Ikhwan, termasuk yang optimis bangsa Palestina mampu membebaskan Masjid Al Aqsa. "Selain bantuan kemanusiaan, mereka butuh dukungan moril. Hingga saat ini mereka masih terjajah, sehingga bantuan diplomasi yang sangat penting dan dibutuhkan mereka," kata Nur Ikwan. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4139


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved