Yusron Amirullah (kanan) bersama Yandri saat fit and proper test, 30 Juni 2020 di Bandar Lampung. LAMPUNGPRO.CO/FEBRI

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Rapat pleno diperluas Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Lampung Timur sepakat mengusung Yusron Amirullah-Yandri Nazir untuk diusulkan mendapat rekomendasi Partai Demokrat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember 2020. Usulan itu bulat disampaikan 27 suara pada rapat pleno yang berlangsung di Kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung, Jalan Pangeran Emir M. Noer, Bandar Lampung, Minggu (5/7/2020).

Menurut sejumlah sumber Lampungpro.co dari kalangan Pengurus Anak Cabang (PAC) yang hadir pada rapat pleno itu, nama Yusron-Yandri menguat, meski sempat muncul duet Yusron-Sri Andayaningsih. "Namun nama Yusron-Yandri kemudian yang direkomendasikan kawan-kawan karena Yandri menjadi kader Partai Demokrat sejak pertama partai ini berdiri di Lampung Timur," kata sumber Lampungpro.co tersebut.

Pada rapat pleno yang diikuti 22 PAC dan lima utusan DPC tersebut dibahas empat nama hasil fit and proper test yang berlangsung Selasa (30/6/2020). Keempat nama tersebut yakni untuk bakal calon bupati yakni Drs. Dawam Raharjo, M.Si dan M. Yusran Amirullah, SE. Sedangkan untuk bakal calon wakil bupati yakni Sri Andayaningsih dan Ir. H. Yandri Nazir, MM. 

BACA JUGA: Empat Kandidat Bersaing, Rekom Partai Demokrat untuk Pilkada Lampung Timur Diputuskan Minggu

Namun Yandri Nazir yang dikonfirmasi Lampungpro.co mengatakan yang berhak mengumumkan bakal calon yang mendapat rekomendasi adalah DPP Partai Demokrat. "Kami hanya menyaring aspirasi kawan-kawan dari DPC untuk disampaikan ke DPD dan DPP. Semua hasil fit and proper test disampaikan ke DPD dan DPP untuk mendapat rekomendasi," kata Yandri Nazir. 

Menurut Yandri yang tiga periode menjadi anggota DPRD Provinsi Lampung dari Daerah Pemilihan Lampung Timur itu, semua calon yang lolos fit and proper test punya kans untuk mendapat rekomendasi. Pasalnya, wewenang itu ada di DPP. "Semua masih berpores, kita tunggu seperti apa putusan DPP," kata Yandri. (PRO1)