JAKARTA (Lampungpro.com): Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan membahas kaitan radikalisme dengan kesenjangan ekonomi dalam seminar selama dua hari, 7-8 Oktober 2017 mendatang, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Seminar "Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Penguatan Ekonomi Warga" itu merupakan bagian pra-Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU 2017 dijadwalkan digelar di NTB pada 23-25 Oktober.
"Seminar bertujuan menemukan sebab-sebab kesenjangan dan radikalisme serta hubungan satu dengan yang lain," kata Ketua Panitia Munas dan Konbes NU 2017 Robikin Emhas di Jakarta, Rabu (4/10/2017).
Seminar juga, kata Robikin, akan merumuskan tawaran kebijakan dan partisipasi pengusaha serta gerakan ekonomi warga untuk merebut kesempatan dalam mengurangi kesenjangan dan mengatasi kemiskinan. Menurut Robikin, dilansir Antara, tema itu diambil karena di tengah-tengah optimisme Indonesia yang diprediksi akan masuk lima negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030 tersimpan paradoks.
Naiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam waktu yang sama menjadikan negara dengan kesenjangan ekonomi tertinggi di ASEAN.�Data menunjukkan empat orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan lebih dari 100 juta penduduk Indonesia. Kesenjangan antara kaya dan miskin secara kumulatif juga menunjukkan tren yang kian tinggi.�
Di sisi lain, kata Robikin, terjadi pelebaran dan pendalaman pengaruh dari gerakan radikal yang menjadi ancaman bagi kohesivitas sosial kebangsaan, rentan konflik, dan kekerasan.�Menurut dia, hal itu dapat memperlambat bahkan menjadi penghalang bagi capaian optimisme tersebut di atas.
Seminar akan menghadirkan narasumber ekonom Faisal Basri, Sekjen ISNU Cholid Shaerozy, ekonom Kalteng Danes Jayanegara, Ketua OJK Wimboh Santoso, Founder Go-Jek Nadhim Makarim, Farhan Slamet, Anggota KEIN Sudhamek, Subandi dari Bappenas, dan pelaku usaha Abdul Rasyid. Alissa Wahid dan Ahmad Suaedy dijadwalkan memandu seminar yang akan digelar pada salah satu hotel di Palangka Raya itu.�(**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia