Bus Damri Royal Class yang mengalami pecah kaca di samping kanan, saat tida di Jakarta, Senin (9/12/2019). LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Terbanggi Besar-Bakauheni memberikan klarifikasi pelemparan empat bus Perum Damri, Minggu (8/12/2019), malam. Menurut Manajer Area Tol Bakauheni, Sri Margono, pelemparan bus terjadi di ruas Tol Serang, Banten.

"Kami datang ke sini bersama jajaran untuk meminta penjelasan dari pihak Damri bagaimana kejadian sebernanya. Sekaligus untuk buat laporan kami ke pusat bahwa peristiwa ini bukan terjadi di jalan tol. Kalau ini terjadi di jalan tol kami akan tertanggungjawab yang penting kronologisnya jelas dan tempat kejadian perkaranya di tol bukan jalan lain," kata Sri Margono, Senin (9/12/2019).

Menurut petugas Pos Pengendalian Angkutan Armada Damri di Pos Rumah Makan Siang Malam, Lampung Selatan, Jemi Moralis, pelemparan bus terjadi di Jalan Raya Desa Negeri Pandan, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Korbannya, bus Bus Damri BE 7255 YU dari Arah Bandar Lampung tujuan Jakarta, pada Minggu (8/12/2019) pukul 22.00 WIB. 
 
"Pelakunya dua orang menggunakan sepeda motor, kalau kata supir yang melemparkan batu terlihat masih anak-anak," kata Jemi Moralis.

Dia menjelaskan bus Damri yang terkena lemparan itu sebanyak dua. Satu kendaraan terkena badan dan yang satu ini kena kaca. "Rata-rata pelaku pelemparan anak anak di bawah umur," kata dia. 

BACA SEBELUMNYA: Jalan Tol Lampung tak Aman, Empat Bus Damri Kena Teror Pelemparan Batu di Kalianda

Informasi yang diperoleh Lampungpro.co dari Kantor Cabang Perum Damri, pelemparan bus menimpat empat bus yakni bus bernomor pintu 4764 di daerah Kalianda mengalami pecah kaca depan. Kemudian, bus bernomor pintu 4514 di daerah Kalianda mengalami penyok di bodi bus. Selain itu, bus bernomor pintu 3826 di daerah Kalianda mengalami penyok di badan bus, dan bus bernomor pintu 5007 terkena pelemparan batu hingga pecah kaca samping kanan di KM 35 Tol Serang, Banten. (PRO1)