Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pemprov Lampung Catatkan Penurunan Indeks Perkembangan Harga, Cabai dan Bawang Putih Ikut Turun
Lampungpro.co, 25-Aug-2025

Febri 257

Share

Pemprov Lampung Saat Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah | Lampungpro.co/Dok Kominfo

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, Bani Ispriyanto, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang dipimpin Sekretaris Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, dari Ruang Command Center Lampung, Senin (25/8/2025).

Berdasarkan laporan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, perkembangan harga pangan pada minggu ketiga pada Agustus 2025 menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan.

Dari 38 provinsi di Indonesia, tercatat ada 14 provinsi yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), 23 provinsi mengalami penurunan, dan satu provinsi stabil.

Lampung menjadi salah satu daerah yang mengalami penurunan IPH sebesar -0,19 persen, dimana penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga cabai rawit, bawang putih, dan cabai merah. Namun sejumlah komoditas lain masih menunjukkan tren kenaikan, seperti bawang merah, beras, dan minyak goreng, yang mendapat perhatian khusus pemerintah.

Harga beras di Zona I ini mengalami kenaikan pada Agustus 2025, dengan beras medium naik 1,1 persen menjadi Rp14 ribu perkilogram, sedangkan beras premium naik 0,83 persen menjadi Rp16.618 perkilogram dibanding Juli 2025.

Minyak goreng juga naik tipis 0,21 persen, meskipun produk Minyakita mengalami penurunan harga 0,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun harganya masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 perliter.

Kenaikan signifikan terjadi pada harga bawang merah yang melonjak 12,79 persen dengan rata-rata harga Rp.53.098 perkilogram, jauh di atas HET Rp36.500. Sementara bawang putih turun 1,33 persen, telur ayam ras naik 0,38 persen dengan harga Rp30 ribu perkilogram, dan daging ayam ras turun 0,23 persen dengan harga Rp40 ribu perkilogram.

Sementara itu, Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Rini Andrida mengatakan, stok beras nasional mencapai 3,9 juta ton dan telah didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia.

"Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah terealisasi sebesar 70.519 ton atau 5,35 persen dari target penyaluran Juli–Desember 2025," kata Rinu Andrida.

Realisasi bantuan pangan nasional telah mencapai 96,47 persen atau sebanyak 352.641.000 ton. Sementara pasokan Minyakita sejak 1 Januari hingga 23 Agustus 2025, tercatat 64,95 juta liter dengan realisasi distribusi mencapai 60,54 juta liter (93 persen), termasuk 4,78 juta liter di Lampung.

Untuk komoditas jagung, pemerintah telah merealisasikan pengadaan sebesar 65.644 ton, dengan Lampung menyumbang 19.673,27 ton dari target 78 ribu ton, tertinggi kedua setelah NTB. Stok cadangan jagung Bulog secara nasional sebesar 65.525 ton, dengan Kanwil Bulog Lampung memiliki cadangan terbesar kedua yakni 14.928 ton.

Semen itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pihaknya tengah membahas rencana penyesuaian harga beras medium menjadi Rp13.500/kg untuk Zona I, Rp.14.000/kg untuk Zona II dan Rp15.000/kg untuk Zona III.

Bapanas juga menghimbau kepada para pelaku usaha penggilingan beras agar menjaga Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di level Rp6.500/kg.

Bapanas juga menetapkan harga acuan gula di Rp14.500/kg dan melarang penjualan gula rafinasi (gula yang memiliki tingkat kemurnian sukrosa yang sangat tinggi mencapai 99,9 persen) untuk menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved