JAKARTA (Lampungpro.com): Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menawarkan reorientasi pembangunan dan pengelolaan Republik Indonesia (RI) pada pidato kebangsaan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam. Menurut Prabowo, reorientasi pembangunan dan pengelolaan diperlukan agar Indonesia menjadi bangsa yang kokoh.

Reorientasi itu meliputi swasembada pangan, swasembada energi yaitu bahan bakar, dan swasembada air bersih, serta memiliki lembaga-lembaga pemerintahan yang kuat. "Di antaranya sistem yudikatif, hakim yang unggul dan jujur, jaksa yang unggul dan jujur. Polisi yang unggul dan jujur, intelijen yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat, dan angkatan perang yang unggul. Tentara yang kuat, tentara rakyat yang setia kepada rakyat dan bangsa. Tentara yang tidak kalah dengan tentara terbaik di dunia," kata Prabowo Subianto.

Pidato kebangsaan ini dihadiri berbagai elemen dan partai pendukung Prabowo Sandi. Tampak hadir antara mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) mewakili Partai Berkarya, dan Presiden PKS Sohobul Imam.

Kelima fokus utama itu, kata Prabowo, akan menjadi program kerja nasional sebagai solusi pemecahan persoalan bangsa. "Fokus pertama kami adalah mewujudkan ekonomi yang mengutamakan rakyat, ekonomi yang adil, ekonomi yang memakmurkan semua orang Indonesia, dan ekonomi yang melestarikan lingkungan Indonesia. Agar lingkungan dan Tanah Air dapat digunakan oleh anak, cucu, dan cicit kita," kata Prabowo.

Fokus kedua, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial. "Dalam hal ini, kami akan perangi kemiskinan, tingkatkan layanan kesehatan, dan tingkatkan kualitas pendidikan. Pekerja di bidang kesehatan dan pendidikan harus dihormati kualitas hidupnya. Gaji mereka harus kita perbaiki. Guru-guru, terutama guru honorer harus kita akomodir, harus kita perbaiki kualitas hidupnya," kata Prabowo.

Pada fokus ketiga, Prabowo-Sandi memastikan keadilan hukum dan menjalankan demokrasi yang berkualitas. Untuk menjamin demokrasi, kami akan jamin kemerdekaan berserikat, mengeluarkan pendapat, dan kebebasan pers. "Kami akan hentikan ancaman persekusi terhadap individu, organisasi dan insan pers yang berseberangan pendapat dengan pemerintah. Kami akan pastikan ulama-ulama kita dihormati, dan bebas dari ancaman kriminalisasi. Ini menjadi sangat penting, karena peran ulama dalam kemerdekaan bangsa kita demikian penting," kata Prabowo disambut yel-yel ribuan pendukungnya.

Fokus keempat, Prabowo-Sandi bertekad menjadikan Indonesia rumah yang aman, yang nyaman bagi seluruh rakyat Indonesia. Keamanan nasional dan kedaulatan NKRI adalah prasyarat untuk pembangunan, kemajuan, dan kemakmuran. "Untuk itu, kami akan pastikan TNI menjadi angkatan pertahanan yang kuat dan bertaraf dunia. Kami juga akan tingkatkan kemampuan kepolisian agar mampu mengantisipasi dan mengatasi kejahatan baru seperti cyber crime, human trafficking, international drug trafficking, dan pencucian uang," ujar Prabowo.

Terakhir, pada fokus kelima yakni penguatan karakter dan kepribadian bangsa. "Kami percaya hal yang paling fundamental yang harus dimiliki bangsa Indonesia adalah karakter dan mental yang kuat. Agar sebuah bangsa dapat merdeka, berdaulat, makmur dan menang, bangsa itu harus melalui proses nation building yang dicapai dari sebuah proses pembangunan
karakter,character building," kata Prabowo.

Pada pidato berdurasi satu jam itu, Prabowo-Sandi juga meluncurkan buku yang memaparkan karakter dan mentalitas yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Menang. "Kami akan tanamkan dan jalankan sikap dan filosofi terbaik dari leluhur bangsa Indonesia," kata Prabowo. (PRO1)