Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Polinela Bersama Lamban Kelor Kembangkan Produk Teh Kelor Instan di Desa Bulok
Lampungpro.co, 03-Aug-2024

Sandy 148

Share

Dokumentasi Prodi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) | LAMPUNGPRO.CO /HUMAS

LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co) : Tim dosen dari Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Bulok, Lampung Selatan, pada Kamis (25/7/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi pada produk unggulan Lamban Kelor, yakni teh celup kelor.

Produk teh celup dari UMKM Lamban Kelor ditingkatkan menjadi minuman teh instan yang dapat diseduh tanpa meninggalkan ampas. Inovasi ini dilakukan dengan dukungan Pendanaan Hibah DIPA Pengabdian kepada Masyarakat POLINELA tahun 2024. Pelaksanaan PKM ini diketuai oleh Livia Rhea Alvita, S.Si., M.Si, dengan anggota dosen TRKI yaitu Vida Elsyana, S.Pd., M.Si, Dian Ayu Afifah, S.Si., M.Sc, Fadian Farisan Silmi, S.T., M.T, Dedi Teguh, S.T., M.T, Anggi Saputra, S.Pd., M.Si serta dua mahasiswa TRKI.

Dalam pelatihan ini, Livia dan tim bersama anggota UMKM Lamban Kelor menciptakan teh kelor tanpa ampas menggunakan teknik granulasi. “Teknik granulasi adalah proses di mana partikel-partikel dibuat melekat satu sama lain, menghasilkan butiran partikel yang meningkatkan kelarutan dalam air. Dengan teknik ini, teh kelor dapat diseduh menggunakan air suhu normal tanpa meninggalkan ampas," jelas Livia.

Kegiatan ini mencakup berbagai rangkaian acara. Acara diawali dengan diskusi antara tim dosen dan anggota UMKM Lamban Kelor terkait permasalahan dalam produksi produk kelor. Diskusi ini membuka wawasan tentang berbagai kendala yang dihadapi UMKM dalam menjaga kualitas dan kepraktisan produk mereka.

Selanjutnya, tim dosen PS TRKI menginisiasi pengubahan bubuk kelor menjadi minuman instan agar lebih praktis dikonsumsi. Anggota UMKM mempelajari teknik granulasi pada bubuk kelor, yaitu dengan memasak kembali bubuk kelor, mengeringkannya, dan kemudian menghaluskannya agar lebih mudah larut dalam air. Teknik ini diyakini mampu meningkatkan nilai jual dan kenyamanan dalam mengkonsumsi produk kelor.

“Kami berharap produk UMKM Lamban Kelor dapat terus berinovasi menjadi produk praktis dengan mempelajari teknik granulasi. Bubuk kelor yang halus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kue dan makanan lainnya," ujar Livia saat sesi penutupan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bersama anggota UMKM Lamban Kelor.

Direktur Polinela Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal, serta berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Desa Bulok dan sekitarnya.

Secara keseluruhan, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen TRKI Polinela ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas produk UMKM Lamban Kelor, tetapi juga memberikan pelatihan dan pengetahuan baru bagi para anggotanya. Dengan demikian, diharapkan inovasi ini dapat membuka peluang baru dalam pemasaran produk kelor dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. (***)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22205


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved