BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengaku prihatin terhadap budaya Lampung. Budaya dan Bahasa Lampung, kata dia, saat ini terancam punah lantaran sudah jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. "Upaya-upaya pelestarian sudah dilakukan sejak gubernur sebelum saya," kata Ridho saat menyampaikan visi misi penjaringan bakal calon Gubernur Lampung di DPD PDIP Lampung, Selasa (18/7/2017).

Salah satu cara agar budaya tetap lestari, kata dia, yaitu dengan mengintegrasikan budaya ke dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak demikian, kata Ridho, hanya akan menjadi beban masyarakat. Satu periode kepemimpinan dia, Ridho telah melakukan integrasi budaya. "Salah satunya Tapis Evolution," kata Ridho.

Menurut dia, integrasi budaya akan membawa keuntungan pada masyarakat. Seluruh aspek budaya harus diintegrasikan pula dengan pariwisata. Ia memberi contoh di Bali, kebudayaan bisa membawa keuntungan ekonomi. Di Bali, menurut Ridho, hal pertama yang dikenalkan tarian. Sementara di Jogja, pengenalan pertama pada kain batik. Di Lampung, Ridho mengatakan tapis sedang didorong sebagai aspek pertama pengenalan budaya.

Nantinya, jika kebudayaan telah membawa kesejahteraan maka tak perlu dikhawatirkan terkait kepunahannya. Saat ini, Pemerintah Provinsi Lampung telah membuat peraturan bagi pejabat pemerintah setempat. Selama satu minggu, pejabat pemerintah provinsi mengenakan batik khas Lampung berwarna merah. "Ini semua hasil musyawarah panjang dengan berbagai budayawan dan tokoh adat." (ESYA/PRO2)