Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Prostitusi Internasional Dibongkar di Cianjur, Ada 'Lady Boy' Jadi Langganan Turis Timteng
Lampungpro.co, 09-Oct-2019

Heflan Rekanza 903

Share

Ilustrasi prositusi | Ist/Lampungpro.co

CIANJUR (Lampungpro.co): Jaringan praktik prostitusi internasional di wilayah Cipanas berhasil dibongkar dan diungkap oleh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Cianjur. Konsumennya adalah turis asal Timur Tengah yang biasa berlibur di kawasan Cipanas, Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Polres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, polisi menangkap 5 orang mucikari dengan korban 3 laki-laki yang dijadikan lady boy, serta 5 perempuan yang dijadikan pekerja seks komersial. Menurutnya, modus para pelaku merekrut korban untuk dijadikan pekerja seks komersial dan lady boy. 

Setelah mendapatkan korban, mereka kemudian diangkut dan dieksploitasi secara seksual sehingga orang tersebut mendapatkan keuntungan dari hasil transaksi. "Mereka berkeliling dengan menggunakan mobil di wilayah Vila Kota Bunga Cipanas. Di dalam mobil terdapat wanita yang ditawarkan khusus kepada warga negara asing berkebangsaan Timur
Tengah," ujar Juang, Selasa (8/10/2019) kemarin.

Juang menjelaskan, pengungkapan kasus penjualan orang ini dilakukan dengan cara pengintaian oleh anggota Satreskrim Polres Cianjur selama beberapa hari. Kemudian didapati beberapa mobil yang berkeliling di sekitar Vila Kota Bunga Cipanas. Pihaknya melakukan penyergapan di tiga lokasi berbeda di seputar Perumahan Kota Bunga Cipanas. 

"Kami melakukan pengintaian dan penyergapan, setelah kami sergap didapati beberapa tersangka yang mempunyai tugas berbeda-beda. Tugas para pelaku di antaranya ada yang melakukan nego dengan warga asing, ada yang sebagai sopir, dan ada pula koordinator para korban yang didagangkan," jelas dia.

"Pengungkapan jaringan 'esek-esek' internasional ini dilakukan dalam upaya menekan jumlah kriminalitas dan penyakit masyarakat. Sebab, kami sudah sering menerima keluhan warga yang meminta tempat wisata seperti Kota Bunga ditertibkan dari praktik kemaksiatan dan dikembalikan fungsinya sebagai tempat wisata keluarga," lanjut dia.

Devi Aprilianti alias Mamih, 28 tahun, salah seorang pelaku yang berhasil ditangkap membantah telah merekrut dan menjual para gadis di kawasan Puncak. Dia mengaku bahwa para perempuan itu datang kepadanya atas kemauan sendiri. "Siapa bilang menjual, mereka yang datang sendiri dan meminta. Saya sendiri baru empat hari berada di Cipanas. Saya di Cipanas bersama pacar, sedang main. Saya tidak kenal mereka," ucapnya.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1570


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved