BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Tiga mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Universitas Bandar Lampung (UBL) menjadi juara pertama dalam Lomba Debat Ilmiah Mahasiswa Pekan Olahraga dan Ilmiah 2017, se-Lampung di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung Jumat (19/5/2017).

Ketiganya adalah mahasiswa angkatan 2014-2015, M Ardiansyah, Rantika Wahyuna, dan Irwin. Ditemui di Kampus A, Drs H. RM. Barusman UBL, Sabtu (20/5/2017), juru bicara tim M Ardiansyah mengatakan untuk menjuarai lomba bertajuk Aku untuk Indonesia itu, pihaknya harus mengalahkan banyak tim dari berbagai perguruan tinggi di Lampung. Lebih dari 20 tim. Bahkan, satu kampus ada yang mengirim lebih dari satu tim, kata dia.

Ardianyah mengakui kampus UBL mengirimkan empat tim dalam lomba debat itu. Baik itu dari Fakultas Hukum, dengan mengeksplorasi 21 mosi, baik sebagai tim yang pro maupun yang kontra terhadap tema dengan pendalaman kajian keilmuan. Beberapa tema mosinya yakni wajib hukuman mati bagi para koruptor, maraknya berita bohong/hoax, kebudayaan aset utama menghadapi era globalisasi, globalisasi sikap mengakibatkan disintegrasi bangsa, dan banyak lagi, kata dia.

Ditanya soal strategi, Ardiansyah mengatakan pihaknya fokus dan memperhatikan berbagai kategori penilaian dari juri. Yaitu, penyampaian argumentasi, substansi materi, argumentasi mampu meyakinkan khalayak, hingga argumentasi memiliki solusi.

Selain itu, selama pendidikan dan latihan (diklat) pihaknya dibimbing langsung Dekan Fisip Dr Yadi Lustiadi, dan Kaprodi Administrasi Publik Dr Ida Farida. Hasil gemblengan beliau berdua, tidak hanya menambah refrensi di luar pelajaran kelas. Kami diberi kebebasan mengeksplorasi, memahami dan memberikan solusi dari berbagai fenomena masyarakat, dalam beragam kajian keilmuan.

Terpisah, Dekan Fisip UBL mewakili Rektor UBL Dr M Yusuf S Barusman, sangat mengapresiasi prestasi tim debat tersebut. Dia berharap dari prestasi ini, tim bersangkutan harus berpartisipasi di ajang serupa  tingkat nasional, bahkan global. Bahkan, pihaknya sedang mempersiapkan diri jelang debat ilmiah Mahkamah Konstitusi (MK) Regional Sumatera, Juni mendatang. Setelahnya menuju jenjang nasional. (*/PRO2)