BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, mencatat Abdul Mutolib, pemuda berusia 25 tahun sebagai lulusan S3 termuda. Uniknya, wisudawan ini bukan warga Sumatera Barat, tapi warga Desa Enggal Rejo, Kecamatan Adiluwih, Pringsewu.

Dikutip dari portal pasca.unand.ac.id edisi Rabu (6/9/2017), Abdul Mutolib, diwisuda bersama 615 wisudawan pada 25 Agustus 2017 di Gedung Auditorium Unand, Limau Manis, Padang. Abdul Mutolib berhasil mempertahankan disertasi berjudul 'Deforestasi dan Kelembagaan Pengelolaan Hutan di Wilayah Kerja KPHP Dharmasraya'.

Dia lulus dalam sidang tertutup prograam doktor di hadapan Dewan Penguji, 18 Juli 2017 atau di usia 25 tahun lima bulan 18 hari. Selama kuliah, Abdul Mutolib, adalah mahasiswa Program Pendidikan Menuju Doktor Sarjana Unggul (PMDSU) Batch 1 di bawah promotor Prof. Ir. Yonariza, M.Sc.

Program PMDSU diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemritek Dikti) yang memfasilitasi lulusan fresh graduate dari jenjang sarjana untuk menempuh pendidikan S2 dan S3 dalam waktu empat tahun. Pada Batch 1 (2017), Unand bersama lima Universitas di Jawa menjadi penyelenggaran PMDSU yaitu Universita Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Surabaya.

Dalam program PMDSU, biaya pendidikan, penelitian, dan hidup ditanggung Kemristek Dikti. Selama menjalani program PMDSU, Abdul Mutolib menghasilkan tiga artikel pada jurnal intenasional terindeks scopus ISI Web of Science dan satu artikel pada jurnal nasional terakreditasi.

Kemudian, dua artikel dipresentasikan pada seminar nasional dan empat artikel pada seminar internasional di dalam dan luar negeri. Pada Oktober 2017, Abdul Mutolib memperoleh beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) di Universitas Brighton, Inggris. (PRO1)