RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co): Setelah pencarian selama sekitar 14 jam, Wayan Budi bin Nyoman Abu (42), warga Bumi Sentosa, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, yang hilang setelah diserang buaya saat mencari ikan di kanal Dipasena, ditemukan meninggal dunia. Menurut Sekretaris Kampung Bumi Sentosa sekaligus tetangga korban, Jaja Indrawan, ratusan warga dan puluhan kendaraan air terlibat dalam pencarian korban sejak semalam hingga menjelang waktu Ashar, Senin (4/11/2024).
Sekitar pukul 14.00 WIB, warga yang terlibat dalam pencarian menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Jala ikan yang digunakan korban tergeletak di tepi kanal, jala tersebut sebelumnya memang masih terikat di tangan korban saat beristirahat menjala.
“Pada pukul 14.30 WIB, warga menemukan korban dalam kubangan lumpur di antara pohon nipah, dekat Blok 2 Kampung Bumi Dipasena Utama, sekitar 2 kilometer dari lokasi serangan buaya pertama kali. Korban dalam keadaan tidak bernyawa dan tidak utuh,” ujar Jaja.
Jaja menambahkan, ditemukan luka di dada korban, dan beberapa bagian tubuh korban hilang. Setelah ditemukan, korban diperiksa oleh tim dari Puskesmas Rawajitu Timur dan kemudian akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tata Kota Dipasena.
Sebelumnya diberikan bahwa seorang warga Kampung Bumi Sentosa, Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, dilaporkan hilang setelah diserang buaya di Kanal Besar dekat pos pemeriksaan Jalur 40 pada Minggu malam (3/11/2024) sekitar pukul 23.30 WIB. Korban, Wayan Budi bin Nyoman Abu (42), merupakan suami dari Rita Rini (40) dan ayah dari dua anak. Wayan, yang berasal dari Bandar Jaya, Lampung Tengah, tinggal di Blok 1 Jalur 19 Nomor 5, Kampung Bumi Sentosa.
Peristiwa tragis ini bermula ketika Wayan bersama enam rekannya, termasuk Tikos Sihotang (35), Inani (48), dan Sarno (35), sedang beristirahat di atas sampan masing-masing usai menjala ikan di kanal. Menurut keterangan para saksi, mereka tengah bersantai dan menikmati gorengan di atas sampan saat tiba-tiba seekor buaya besar muncul dan menyambar Wayan.
Serangan terjadi sangat cepat, sehingga Wayan tidak sempat berteriak atau memberikan tanda bahaya. Ini membuat seluruh rekannya yang berada di sampan terkejut dan tak sempat memberi pertolongan. (***)
Editor Amiruddin Sormin, Laporan: Nafian Faiz
Berikan Komentar
Anonymous
1
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
801
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia