#webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #beritapolitiklampung #webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Perbaikan infrastruktur tetap menjadi prioritas pembangunan yang dilaksanakan Muhammad Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri (Ridho Berbakti II). Apalagi, pembangunan infrastruktur memang menjadi keinginan utama masyarakat yang diusulkan sejak kepemimpinan pasangan calon gubernur Lampung petahana itu saat memimpin di periode pertama lalu.

Hal itu dikatakan cagub Lampung nomor urut 1 Muhammad Ridho Ficardo saat melakukan kunjungan ke Dusun Kaliasin 4, Kelurahan Kalisari, Natar (perbatasan Merakbatin), Lampung Selatan. Pada pertemuan yang berlangsung dikediaman seorang warga, Ali Masum, masyarakat kembali menyoroti masalah jalan desa dan kabupaten yang rusak.

Menurut Ridho, setelah dilakukan perbaikan selama tiga tahun kepemimpinannya, persoalan jalan provinsi sudah tidak lagi berada di posisi pertama, karena telah ada peningkatan perbaikan yang cukup pesat. Sekarang ini jalan di desa yang seharusnya menjadi kewenangan dari pemerintah kabupaten/kota  yang banyak diminta masyarakat untuk diperbaiki oleh Pemprov Lampung, kata Ridho, Senin (2/4/2018).

Namun demikian, ayah tiga anak ini mengatakan Pemprov Lampung siap membantu perbaikan infrastruktur jalan tersebut. Kalau perbaikan itu diajukan sebagai jalan untuk usaha tani, nanti minta dibikinkan saja surat kepada pak kades. Lalu kirim ke saya dengan ajukan sebagai perbaikan jalan untuk usaha tani dan bukan jalan desa. Karena, kalau jalan desa itu kewenangan dari pemerintah kabupaten/kota, kata Ridho.

Selain masalah infrastruktur, warga Dusun Kaliasin 4, juga memohon bantuan kepada cagub Lampung itu terkait terkait permasalahan ganti rugi lahan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Kami memohon bantuan terkait ganti rugi lahan pembangunan jalan tol sebanyak 38 bidang milik 35 orang warga di sini, kata Kepala Dusun Kaliasin 4, Purwoto.

Permasalahan ganti rugi lahan tol  ini belum selesai. Karena harganya setengah harga dari desa sekitarnya. Sudah satu tahun lebih masalah ini belum juga selesai. Saya harap pak Ridho bisa membantu untuk menyelesaikan masalah ini, kata dia.

Menanggapi hal tersebut,Ridho Ficardo menjelaskan akan berkoordinasi dengan tim percepatan pembangunan jalan tol dan kementrian. Kita akan segera koordinasikan secepatnya agar masalah ini bisa segera selesai , tegasnya. (**/PRO2)