MESUJI (Lampungpro.com): Jalan terjal dan berdebu kerap menyapa dan merupakan pemandangan lazim dinikmati warga Mesuji yang ingin melintasi Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Kecamatan Simpangpematang dan jalan di Sidomulyo, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Mesuji.
Sejauh 48 kilometer jalan dengan status kepemilikan dari Pemerintah Provinsi Lampung ini memang sudah ada di beberapa titik yang sudah dibangun jalan rigid beton, tapi beberapa titik sudah mulai rusak cukup parah.�Edi Santoso, warga yang bermukim di Desa Brabasan, mengatakan awalnya jalan sepanjang 48 kilometer itu berupa tanah merah.
Sejalan dengan perkembangan wilayah, jalan itu dibangun pemerintah provinsi dengan jalan rigid beton.�"Warga di sini sangat bersyukur atas perkembangan pembangunan infrastrukur dan pembangunan jalan tersebut. Sayangnya di beberapa titik jalan sudah mulai rusak," kata Edi, Jumat (21/7/2017).
Sementara, tahun ini, kata Edi, belum ada tanda-tanda jalan tersebut bakal diperbaiki. Edi dan warga lainnya sebagai orang awam memang tidak mengetahui apakah anggaran perbaikan atau penambahan jalan baru sudah dianggarkan pemerintah. Namun, ada harapan, baik dirinya maupun warga Mesuji umumnya agar jalan tersebut segera diperbaiki.
"Kalau akses jalan bagus maka otomatis roda perekonomian berjalan lancar. Nah, mengingat banyaknya badan jalan yang sudah mulai rusak ini bisa berdampak luas. Contoh, bila warga yang menggunakan kendaraan mobil dan motor terkadang mengalami kendala di perjalanan. Bila mereka wiraswastawan yang biasa berpenghasilan sehari-harinya tentu akan merugi," kata dia.
Edi menambahkan, pengendara baik mobil atau motor terkadang dihadapkan dengan dua pilihan saat melintasi jalan tersebut. Ada yang memilih melintas di jalan beton dan ada juga yang memilih di jalan tanah. Bahkan dari dua arah kerap bertemu di satu titik jalan, sehingga berpotensi terjadi kecelakaan. "Karena lebarnya badan jalan, akhirnya banyak pengendara tidak berada di jalur semestinya. Ini sangat membahayakan," ujar dia.
Faktor utama penyebab kerusakan jalan adanya truk perusahaan seperti PT BSMI, BNCW,TBL, SIL serta PT PAL . Truk bertonase besar milik perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa terdeteksi tonasenya. "Di sini (Mesuji) belum ada timbangan seperti di kabupaten lain. Sehingga, truk dengan tonase tidak terukur sangat bebas berkeliaran," kata dia.
Edi mengimbau pemerintah terkait untuk mengambil langkah tegas ataupun tindakan kongkrit mengatasi persoalan yang terjadi.�Berkaitan dengan momen pemilihan gubernur Lampung 2018 mendatang, Edi berpesan siapapun yang terpilih nantinya dapat memprioritaskan masalah infrastruktur jalan. Bukan hanya soal pemenuhan secara kuantitas tapi juga diperhatikan kualitas jalan itu sendiri.
"Kami hanya warga biasa dan bukan penentu kebijakan, tetapi kami membayar pajak yang tujuannya untuk pembangunan dan mensejahterakan warga. Kami menggantungkan harpan kepada pemimpin Lampung masa depan. Jika pak Arinal yang terpilih, ya beliau harus mereasliasikan keluhan warga," kata Edi. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia