Jakarta (Lampungpro.co): Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana Prof. I Gusti Ngurah Mahardika mengatakan, vaksinasi memang tidak membuat seseorang bebas dari paparan Covid-19. Namun dengan vaksinasi bisa menurunkan risiko berat atau bahkan kematian. Vaksinasi juga mampu mengurangi tekanan terhadap rumah sakit karena meringankan gejala infeksi pada pasien. "Untuk itu amat penting untuk divaksin untuk mengurangi risiko berat," ujarnya, Jumat (21/7/2021).
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan kepada penduduk DKI Jakarta pada kurun waktu 12 Januari sampai 8 Juli 2021, dari 3,21 juta yang menerima dosis pertama ada 15.088 tetap terinfeksi Covid-19 atau 0,47%. Yang tidak bergejala sebanyak 8.051 orang dan yang memiliki gejala 6.658 orang.
Ada pun pasien yang meninggal dunia sebanyak 50 orang atau 0,0016%. Ada pun dari yang menerima vaksin dosis kedua sebanyak 1,94 juta dosis, yang tetap terinfeksi sebanyak 1.896 atau sekitar 0,1 persen. Dari jumlah tersebut 837 tidak bergejala dan sebanyak 1,055 bergejala. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 4 orang atau 0,0002%.
Menyinggung masih tingginya angka kematian harian, menurut Prof. Mahardika, efek vaksinasi memang baru terlihat terhadap laju penyebaran Covid-19 jika yang divaksin paling tidak 50%. Dia mencontohkan, di negara yang capaian vaksinasi Covid-19 di atas 50 %, seperti Amerika Serikat dan Inggris, angka kematian rendah walau lonjakan kasus positif kembali tinggi.
Menurut Prof. Mahardika, saat ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan jumlah yang menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 43,1 juta. Sementara untuk dosis kedua mencapai 16,8 juta atau telah vaksinasi lengkap. Jadi sudah hampir 60 juta dosis yang sudah disuntikkan.
Namun jika dilihat persentase dari jumlah penduduk Indonesia yang amat banyak, angka tersebut baru 8 persen dari target vaksinasi masyarakat yang sudah lengkap vaksinasi dan 20,7 persen yang sudah divaksin dosis pertama. "Jadi masih jauh dari herd immunity atau kekebalan kelompok," ujar Prof. Mahardika. (RLS).
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
507
Bandar Lampung
2486
Lampung Selatan
2483
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia