Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Aksi Desa Mandiri Pangan Membuat Pekon Srimenganten Jadi Sentra Ikan
Lampungpro.co, 22-Aug-2017

Lukman Hakim 1424

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pekon Srimenganten, Kecamatan Pulaupanggung, Tanggamus, pernah masuk kategori desa rawan pangan. Perlahan desa ini bangkit lewat program Desa Mandiri Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Provinsi Lampung.

Tak mudah memang mengentaskannya. Pekon atau desa ini ditetapkan sebagai desa rawan pangan pada 2012. Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, melalui dana Bantuan Sosial (Bansos) Desa mengucurkan dana Rp100 juta untuk usaha produktif warga. Pilihannya pada budi daya ikan air tawar.

Targetnya, memberdayakan masyarakat miskin di daerah rentan rawan pangan. Caranya, memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lokal setempat. "Sekarang ada 97 desa yang masuk program Desa Mandiri Pangan di Lampung. Kami terus memonitor perkembangannya, karena program ini salah satu prioritas Pak Gubernur Ridho Ficardo, dalam mengentaskan kemiskinan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kusnardi, di Bandar Lampung, Senin (21/8/2017).

Program Aksi Desa Mandiri Pangan (Proksi Demapan), merupakan salah satu program yang berupaya menanggulangi kemiskinan dan sekaligus menangani kerawanan pangan. Program ini dilakukan melalui pemberdayaan kepada kelompok afinitas (KA), dengan kegiatan pelatihan, pendampingan, dan pemberian dana bergulir.

Pilihan budi daya ikan sebagai penopang perekonomian warga, juga berbuah hasil. Kini, ada empat kelompok tani yang mengandalkan hidupnya dari budi daya ikan air tawar yakni Hidup Mandiri, Jaya Mandiri, Seksi Tujuh 1, dan Seksi Tujuh 2.

Menurut Ketua Kelompok Jaya Mandiri, Jaenal Aripin, pada awal pembentukan usaha hanya terdapat empat kolam masing-masing satu kolam di empat kelompok tersebut. Namun, kini jumlahnya bertambah menjadi 18 kolam. Tak hanya itu, kegiatan ini juga berdampak pada masyarakat di luar kelompok afinitas di empat desa tersebut. Aksi tersebut berhasil mencetak budi daya ikan air tawar hingga mencapai 100 kolam. "Kami bersyukur atas program ini, karena manfaatnya tak hanya dirasakan empat kelompok, tapi warga di luar kelompok," kata Jaenal Aripin.

Banyaknya dana mengalir ke desa baik dari Pemerintah Provinsi Lampung seperti Gerbang Desa Saburai dan alokasi dana desa dari pusat, membuat desa menggeliat. Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, terus berkoordinasi agar dana tersebut efektif dan tepat sasaran.

"Kami akan mensinergikan kegiatan Desa Mandiri Pangan ini dengan kegiatan lainnya. Misalnya, dengan memanfaatkan dana desa sesuai amanat Permendes 22 Tahun 2016 tentang Dana Desa untuk mengatasi kendala yang dihadapi masyarakat dalam budi daya ikan air tawar. Salah satunya mahalnya pakan, sehingga sangat dibutuhkan bagi satuan kerja terkait untuk melakukan pelatihan pembuatan pakan dan mesin pembuat pakan, kata Kusnardi. (**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

18914


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved