BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Dampak aktivitas Gunung Agung yang terus meningkat, selain banyak warga yang meminjamkan rumah untuk menampung para pengungsi, banyak juga warga yang meminjamkan lahan kosong untuk tempat ternak yang dibawa ikut mengungsi.

Warga yang meminjamkan lahan kosong untuk ternak, karena kemarin ada oknum tertentu yang ingin membeli ternak dengan harga murah. Untuk ternak sapi dihargai Rp3 juta sampai Rp4 juta. Padahal, harga normal Rp8 juta sampai Rp12 juta per ekor, kata Rama, saat dihubungi Lampungpro.com, Senin (25/9/2017).

Warga yang meminjamkan lahan itu, kata dia, agar tidak lagi kasus jual murah ternak pengungsi berulang. Kasihan, dengan kondisi pengungsi seperti itu, masih saja ada pihak yang bermain curang. Agar sapinya tidak dijual murah, warga Klungkung meminjamkan lahan kosong untuk ternak sapi pengungsi, kata Rama.

Dia menjelaskan, setelah ditetapkan status awas pada Sabtu (22/9/2017), sekitar pukul 22.00 WITA, warga Karangasem berbondong-bondong mengungsi dengan membawa ternaknya, terutama sapi. Kondisi itu dimanfaatkan oknum tertentu mencegat warga dengan membeli sapi dengan harga rendah. Ada juga yang kehilangan keluarga, tapi sudah bertemu. Kalau siswa langsung disalurkan ke sekolah terdekat pengungsian tanpa syarat, kata dia.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Klungkung di posko pengungsian setempat, hingga Senin (25/9/2017), pukul 16.00 WITA, jumlah pengungsi yang dirawat di UGD rumah sakit setempat sebanyak 92 orang. Selain itu, pasien rawat jalan (5), pasien rawat inap (39), dan yang meninggal dunia satu orang bernama Nengah Rianto (90), asal Pangsari Tengah. (RUSMANA/PRO2)