RAJABASA (Lampungpro.co): Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, pada pengamatan Kamis (12/6/2025), gunung api aktif tersebut masih berstatus Waspada (Level II) dengan tremor menerus yang terpantau sepanjang hari.
Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, mencatat tremor menerus dengan amplitudo dominan 2 mm. Meski tidak terpantau adanya letusan atau kolom asap dari kawah, aktivitas kegempaan menjadi indikator utama potensi peningkatan erupsi.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau mengalami tremor menerus, yang menjadi tanda penting adanya pergerakan magma di dalam tubuh gunung,” ujar Anggi Nuryo Saputro, petugas pemantauan PVMBG. Menurutnya, meski tidak ada letusan besar, rekomendasi zona bahaya tetap diberlakukan untuk mencegah risiko bencana.
Kondisi cuaca di sekitar gunung pada saat pengamatan dilaporkan berawan, mendung, dan hujan ringan dengan angin lemah ke arah barat daya. Suhu udara berkisar antara 23,8–30,7 C, dan kelembapan mencapai 98 persen. Visual gunung kerap tertutup kabut ringan hingga sedang, sehingga menyulitkan observasi visual kawah secara langsung.
PVMBG menegaskan masyarakat, wisatawan, dan nelayan dilarang beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah aktif. Potensi bahaya berupa lontaran material pijar dan gas vulkanik bisa mengancam keselamatan.
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bersama aparat kepolisian setempat kini rutin melakukan patroli dan sosialisasi kepada warga maupun pengunjung yang berada di sekitar wilayah rawan. “Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak agar masyarakat mendapatkan informasi cepat dan akurat,” ujar Aipda Andri, Bhabinkamtibmas setempat.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada yang memaksakan diri untuk mendekat ke kawah karena situasi bisa berubah sewaktu-waktu tanpa tanda awal yang jelas. PVMBG juga mengingatkan bahwa status Waspada bukan berarti aman, melainkan menjadi fase penting untuk meningkatkan kewaspadaan sebelum terjadi eskalasi lebih lanjut.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing kabar hoaks dan selalu mengacu pada informasi resmi dari PVMBG.
Sebagai tambahan, dalam dua pekan terakhir, aktivitas Gunung Anak Krakatau sempat menunjukkan fluktuasi. Data PVMBG mencatat adanya peningkatan intensitas tremor sejak awal Juni, yang perlu terus dipantau untuk memastikan perkembangan dinamika magma.
Masyarakat pesisir di sekitar Selat Sunda seperti di Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, dan Kecamatan Rajabasa diminta untuk tetap tenang namun waspada. Protokol tanggap darurat akan diaktifkan jika terjadi perubahan status, dan sirene evakuasi akan difungsikan untuk peringatan dini.
Lampungpro.co akan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan menyampaikan informasi terkini kepada pembaca. (***)
Editor Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...
14267
Kominfo Lampung
616
Bandar Lampung
603
165
10-Sep-2025
189
10-Sep-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia