DUBAI (Lampungpro.com): Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) meluncurkan Dana Zakat Pengungsi, di Dubai, Kamis (25/4/2019). Program Zakat UNHCR ini menjadi pendanaan global yang bertujuan membantu populasi pengungsi yang paling rentan sekaligus memenuhi kebutuhan institusi Islam dan individu dalam memenuhi tanggung jawab sosial mereka.

Siaran pers yang diterima Lampungpro.com dari UNHCR, Jumat (26/4/2019), menyebutkan program dikembangkan bersama DinarStandard. Program Zakat UNHCR secara global menerima 14,4 juta dolar AS dari 2016-2018. Dana ini disalurkan untuk membantu 6.888 keluarga pengungsi, yang sebagian besar berasal dari Suriah di Yordania dan Lebanon. Selain itu, Progaram Zakat global mencapai 76 miliar dolar AS di seluruh dunia, dan berpotensi mencapai 356 miliar dolar AS.

Selama beberapa tahun terakhir, UNHCR melihat lonjakan permintaan atas cara yang dapat dipercaya dan efisien untuk memenuhi kewajiban Zakat sekaligus memberikan dampak pada kehidupan populasi yang paling rentan di dunia, kata Houssam Chahine, Kepala Kemitraan Sektor Swasta di Wilayah MENA.

UNHCR memelopori penggunaan zakat dan menciptakan program zakat untuk membantu keluarga pengungsi yang paling rentan. Keputusan untuk merestrukturisasi program zakat ini menjadi Dana Zakat Pengungsi global didasarkan pada sumbangan besar yang diterima UNHCR selama beberapa tahun terakhir.

Dana ini, kata Houssam, memungkinkan individu dan institusi untuk memenuhi kewajiban Zakat mereka secara efisien melalui organisasi yang dipercaya dan dihormati secara global yang dikelola UNHCR. Program Zakat UNHCR sepenuhnya sesuai dengan prinsip Syariat dan didukung fatwa dari para ulama dan institusi Islam terkemuka, memiliki tata kelola yang ketat, sehingga menjamin transparansi. UNHCR bertujuan untuk menjembatani dana yang dibutuhkan sebesar 208,6 juta dolar AS untuk 154.740 keluarga paling rentan yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Keuangan Islam menjadi bagian yang penting dari ekonomi global. Kami merilis laporan zakat tahunan pertama kami hari ini dalam acara Tahun Toleransi di Dubai, ibukota ekonomi Islam. Sudah sewajarnya program Zakat kami berkembang menjadi struktur yang lebih menarik bagi industri keuangan Islam global. Struktur dana ini memungkinkan UNHCR untuk lebih transparan dan dapat dipercaya dalam hal penerimaan dan pendistribusian dana Zakat, ujar Houssam.

Di sisi lain, CEO dan Direktur Pengelola di DinarStandard, Rafi-uddin Shikoh, mengatakan zakat berpotensi untuk menyalurkan puluhan miliar dolar untuk tujuan filantropi global dan kebutuhan kemanusiaan global berdasarkan laporan perdana UNHCR. Kontribusi sedekah wajib umat Muslim mungkin merupakan solusi untuk menyelesaikan kekurangan dana UNHCR, karena 60% dari 68,5 juta pengungsi di seluruh dunia (sekitar 40,8 juta dolar AS) memenuhi syarat untuk memberikan zakat, Rafi menambahkan.

Struktur dana ini diumumkan tepat sebelum bulan suci Ramadan, yang secara tradisional merupakan bulan memberi dan sedekah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Chahine dari UNHCR ingin menekankan kewajiban zakat dapat dipenuhi sepanjang tahun. Anggaran yang dibutuhkan UNHCR pada 2019 sebesar 7,9 miliar dolar AS untuk memenuhi seluruh kebutuhan para pengungsi di seluruh dunia.

Ramadan adalah waktu yang penting bagi para pengungsi, dan tahun ini, kami meluncurkan kampanye besar secara global untuk mengajak umat Muslim mengingat para pengungsi dalam doa mereka dan melalui Zakat. Namun, Dana Zakat Pengungsi menerima kontribusi sepanjang tahun untuk membantu individu, institusi, dan bisnis menyalurkan Zakat filantropi mereka sesuai dengan persyaratan keuangan hukum dan kalender mereka masing-masing, kata Chahine. (PRO1)