BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Malas bersih-bersih rumah dan kamar? Setelah baca tulisan ini, semoga kamu lebih semangat buat bersih-bersih ruangan ya. Keuntungan beres-beres dijelaskan dalam buku karya psikolog Michael Tompkins, yang juga menjelaskan dampak buruk menimbun segala jenis barang atau hoarding.

Dikutip dari CNN, kebiasaan menimbun atau beres-beres tak lepas dari karakter manusia yang perlu pengakuan dari lingkungan sekitar. Kebiasaan menimbun barang menekankan pengakuan atas kepemilikan materi, yang berujung penuhnya ruangan dengan barang yang belum tentu ada gunanya. Dengan banyaknya barang, keinginan memperoleh ruangan yang lebih lega dengan sedikit barang menjadi makin besar.

"Mood kita sebetulnya bisa lebih baik dengan pleasant dan mastery activities. Pleasant activities adalah kumpul dengan teman-teman, nonton, atau berwisata yang langsung meningkatkan mood. Sementara mastery activities adalah kegiatan yang sepertinya membosankan, tapi sebetulnya bisa memperbaiki mood karena mendapat penghargaan salah satunya beres-beres," kata Tompkins yang juga co-director San Francisco Bay Area Center for Cognitive Therapy.

Pendapat Tompkins sempat disebutkan Regina Leeds dalam bukunya yang membahas kekuatan beres-beres. Buku berjudul One Year to an Organized Life yang menjadi best seller pada 2008 ini, membantu pembaca merapikan dan mengorganisir semua barang serta perlengkapan di sekitarnya. Menurut Leeds, dampak beres-beres pada kehidupan psikologis seseorang sangat mudah terlihat.

"Keseimbangan mental dan kondisi psikologi seseorang ditentukan kondisi lingkungan sekitarnya. Dengan lingkungan yang lebih rapi, kita tidak hanya meningkatkan self-esteem tapi juga menghemat energi. Hasilnya kita bisa lebih membuka diri pada perubahan dan tantangan, serta berpeluang besar mencapai potensi terbaik," ujar Leeds. (***/PRO3)