BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Facebook menyatakan telah menghapus laman, grup, hingga akun karena "perilaku tak otentik terkoordinasi" di Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Nigeria. Operasi di Indonesia melibatkan jaringan lebih dari 100 akun palsu di Facebook maupun Instagram berisi unggahan konten dalam bahasa Indonesia dan Inggris megenai Papua Barat.
Bersama timnya, mereka memantau Indonesia terutama meningkatnya ketegangan di Papua, dan melacak akun palsu yang bakal menggiring orang dan menyebarluaskan konten ke perusahaan media bernama InsightID.
Sejak akhir Agustus, Papua dilanda kerusuhan dan aksi protes yang memanas pada September, di mana 33 orang tewas dalam kerusuhan di Wamena.
Peneliti pada September telah memperingatkan terdapat peningkatan akun palsu soal Papua di Facebook dan Twitter, di mana ada yang mengunggah konten pro-pemerintah.
Agranovich melanjutkan, Facebook juga menghapus akun palsu yang berhubungan dengan jaringan di Timur Tengah dan Afrika. Satu, menurut Facebook, berbasis di Mesir, namun beroperasi di hampir seluruh wilayah dengan mengunggah konten mendukung Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir.
Jaringan akun palsu itu juga mengkritik Iran, Qatar, Turki, hingga pergerakan separatis di Yaman. Dia menjelaskan operasi akun palsu itu menyamar sebagai media di negara yang jadi basis operasi mereka, dan memperkuat konten yang mereka unggah.
Facebook menemukan bukti sejumlah laman sudah dibeli dengan pemiliknya yang terus berganti, begitu juga ada laman yang berhubungan dengan harian Mesir El Fagr, yan dikenal karena "kontennya yang sensasional".
Sebagai hasil dari investigasi tersebut, Facebook memtuskan untuk menghapus laman resmi El Fagr dari platform mereka. Reuters yang mencoba meminta konfirmasi belum mendapatkan komentar.
Kemudian jaringan ketiga bermuara pada tiga firma pemasaran di UEA, Mesir, dan Nigeria, melibatkan akun palsu yang menyebarkan konten bertopik aktivitas UEA di Yaman, atau perjanjian nuklir Iran.
Facebook melakukan aksi penumpasan setelah dikritik dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap lamban dalam mengembangkan alat dalam memerangi konten ekstremis dan propaganda.
Pada awal tahun ini, Facebook mengumumkan menghapus akun mencurigakan dari Irak, Ukraina, China, Rusia, Arab Saudi, Iran, Thailand, Honduras, dan Israel. (***/PRO3)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1476
Bandar Lampung
1843
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia