PRINGSEWU (Lampungpro.com): Curah hujan yang tinggi sejak sore hingga malam Sabtu (16/2/19) di Kabupaten Pringsewu membuat jebol tanggul di atas Bendungan Way Gatel Gading Rejo. Akibatnya, areal sawah di dua pekon Kecamatan Pringsewu tergenang antara 15-30 cm hingga 1-1,5 meter.

Sawah yang terendam banjir di Pekon Sidoharjo sekitar 3 hektare dengan ketinggian 15-30 cm dan diperkirakan gagal panen dengan kerugian sekitar Rp130 juta. Selain itu, di Dusun Danau Pekon Margakaya, Kecamatan Pringsewu, air masuk ke areal pesawahan yang berada tepat di atas tanggul Way Gatel yang jebol. Di lokasi itu, sawah terendam air sekitar 2 hektare ketinggian air sekitar 1-1.5 meter.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, jebolnya tanggul di atas Bendungan Way Gatel karena tidak mampu menahan kapasitas air yang akan masuk bendungan. "Hingga saat ini, air masih mengenang persawahan di Dusun Danau Pekon Margakaya kerugian diperkirakan Rp110 juta," kata Kompol Pringsewu, Kompol Eko Nugroho, Minggu (17/2/19) siang.

Di tempat terpisah, Kepala Pos Polisi Ambarawa, Bripka Budi Hartono, mengatakan wilayah Kecamatan Ambarawa banjir terjadi di areal persawahan Pekon Ambarawa dan Ambarawa Timur akibat tanggul jebol. Sawah yang terendam kurang lebih seluas 200 hektare juga terdapat satu rumah terendam di Pekon Ambarawa Timur milik Mat Ropingi di RT 02 RW 03.

Terkait korban angin puting beliung dan banjir di Kecamatan Gading Rejo, Kabag Ops Polres Tanggamus, Kompol Bunyamin, beserta Koramil setempat membantu warga mengumpulkan puing rumah yang masih dapat digunakan. Menurut Kapolsek Gading Rejo AKP Sarwani, memeriksa dampak banjir di Pekon Parerejo Kecamatan Gading Rejo.

AKP Sarwani mengatakan hasil pengecekan banjir menggenangi sejumlah rumah, jalan dan ada juga persawahan di Dusun Bonjok Pekon Parerejo. "Saat ini banjir berangsur surut, kami bersama koramil dan BPBD masih dilokasi guna memantau dan membantu warga terdampak banjir," kata AKP Sarwani. (PRO1)