Gedung Badan Urusan Logistik (Bulog) Lampung | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Menanggapi adanya keluhan laporan masyarakat dan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Pesawaran terkait buruknya kualitas beras, yang dianggap tak layak konsumsi kepada para penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang diberikan oleh penyalur pada Oktober 2019 ini.

Pihak penyedia beras dalam hal ini dipegang oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Lampung mengklaim, saat ini beras yang diberikan oleh BPNT maupun lainnya secara keseluruhan kualitasnya masih bagus.

"Saat ini masih bagus kualitasnya yang kita berikan ke masyarakat. Kita sudah upayakan ke masyarakat dari yang awalnya 7 kilogram yang diberikan. Sekarang kita tambah total menjadi 10 kilogram," kata Kepala Cabang Bulog Lampung Faisal, Kamis (17/10/2019).

Ketika berbicara produk beras yang ada di Bulog, Faisal menyebut beras merknya ini ada undang-undang yang mengatur. Beras dari Bulog ada label khususnya seperti label bernama "Beraskita" yang disalurkan ke masyarakat. "BPNT tidak berbicara premium maupun medium. Karena Pak Gubernur meminta saya memberikan beras dari hasil petani. Premium dan medium itu semuanya dari petani kita," ujar dia.

Lebih lanjut, pihak Bulog Provinsi Lampung nantinya akan menggelar jumpa pers yang dijadwalkan akan digelar pekan depan, untuk menjelaskan keadaan dan pasokan beras yang tersedia di Gudang Bulog Lampung.

"Lampung menjadi pemasok beras terbesar di Sumatera. Jadi kalau ada yang komplain beras itu ya kasihan para petani kita. Itu yang harus kita cermati dan memikirkan petani kita. Nanti akan kita sampaikan semuanya lewat jumpa pers dan pertemuan media," lanjut dia. (TIM/PRO2)