Pedagang Kembang di Pasar P. Simpang Lampung Selatan | Lampungpro.co

LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Momen menjelang pelaksanaan Bulan Ramadan, menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang khususnya pedagang bunga atau kembang di pasar-pasar tradisional, khususnya di daerah Lampung Selatan. Hal ini dikarenakan permintaan bunga tujuh rupa, biasanya permintaannya meningkat.

Ada pun bunga atau kembang-kembang yang dibeli di pasar itu, rata-rata dimanfaatkan masyarakat untuk tradisi nyekar makam. Tradisi nyekar makam ini, menjadi kearifan lokal yang masih menguat di masyarakat, menjelang pelaksanaan bulan suci Ramadan

Ada pun berkah menjelang Ramadan 1442 Hijriah atau tahun 2021 ini, turut dirasakan para pedagang kembang di Pasar Purwodadi Simpang, Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Dimana tiga hari menjelang Ramadan ini, permintaan kembang meningkat dari hari biasanya.

"Alhamdulillah berkah menjelang Ramadan ini, permintaan kembang masih meningkat. Biasanya paling banyak kejual Rp100 ribu, ini bisa sampai Rp300 ribuan. Selain di pasar, di rumah juga banyak yang datang untuk membeli," kata Dati (55) salah satu pedagang di Pasar Purwodadi Simpang, Minggu (11/4/2021).

Peningkatan pendapatan itu, tidak terlepas dari banyaknya pembeli yang datang dan pembeliannya juga cukup banyak. Meski demikian, para pedagang bunga sedikit menaikkan harga kembang. Biasanya mereka menjual pembungkus daun seharga Rp1.000 hingga Rp1.500, kini mereka menjualnya dengan harga Rp2 ribu hingga Rp3 ribu.

"Tiap bungkus kembang ini isiny kembang mawar, melati, kenanga, hingga pandan dijual dengan harga Rp1.000. Sekarang kami jualnya sebungkus Rp2 ribu hingga Rp3 ribu, ini karena ada beberapa kembang yang langka dan sulit," ujar pedagang kembang lainnya. (PRO3)