Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bertemu Presiden di Istana, ini Penjelasan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI
Lampungpro.co, 27-Jun-2017

Amiruddin Sormin 1188

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): Pasca bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Minggu (25/6/2017), aneka pro dan kontra mewarnai Gerakan Nasional Pengawal Nasional Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ada yang menuding GNPF melunak bahktan tak sedikit yang menilai 'masuk angin' karena selama ini GNPF dinilai berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.

Kegaduhan itu membuat Ketua Umum GNPF-MUI, Ustadz Bachtiar Nasir menggelar konpresi pers, Selasa (27/6/2017). Menurut Bachtiar Nasir, dialog itu bukan pertemuan dadakan, tapi hasil dari perjuangan Umat Islam dari aksi 411. "Ini adalah sebuah perjalanan dari 411," kata Bachtiar Nasir di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selaran.

Sebelum pertemuan GNPF-MUI itu, kata Bachtiar, GNPF-MUI terlebih dahulu menemui Menteri Agama, Lukman Hakim. Saat malam Lebaran, koordinasi pertemuan bersama Presiden dilanjutkan Menteri Agama ke Menkopolhukam, Wiranto. Pihaknya juga datang menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Jadi, ini tidak mendadak," tegas Bachtiar Nasir.

Pertemuan membahas kondisi di masyarakat yang merasakan ketimpangan keadilan dan diskriminasi terhadap umat Islam. Menurut Bachtiar kondisi tersebutdisampaikan saat pertemuan berlangsung di Istana Presiden. Kedatangan GNPF-MUI sebagai ajang silaturahim merayakan semangat Idulfitri 1438 Hijriyah.

Bachtiar menyebut pihaknya sempat kesulitan mencari cara lain untuk bertemu Jokowi. "Kami hampir kehilangan cara berkomunikasi dengan Presiden. Cara kami berkomunikasi lainnya ke Kapolri untuk mencari penyelesaian, terutama penyelesaian kasus-kasus yang satu per satu kami dipermasalahkan," kata Bachtiar.

Akhirnya Bachtiar berbincang dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Dia sempat duduk bersama dengan Wiranto dan Lukman sebelum Lebaran 2017. Menteri Agama, yang berada di bawah koordinasi Wiranto, akhirnya menyalurkan niat GNPF MUI ke Jokowi dan diterima pada Minggu (25/6/2017), bertepatan dengan 1 Syawal 1438 Hijriah.

Dia kembali menegaskan tak ada yang namanya GNPF meminta bertemu Jokowi. Semua yang terjadi atas persetujuan kedua belah pihak. "Apa yang disebut pertemuan mendadak itu kan kesannya mendadak GNPF minta ketemu Presiden adalah salah besar. Ini dari perjalanan panjang dari 411," kata Bachtiar Nasir. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

305


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved