JAKARTA (Lampungpro.com):�Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 memperlihatkan data yang cukup menggembirakan terkait dengan angka kematian bayi dan anak. "Angka kematian bayi dan anak pada hasil SDKI 2017 menunjukkan angka lebih rendah dibandingkan dengan hasil SDKI 2012," tutur Kepala BkkbN, Sigit Priohutomo pada acara Launching dan Seminar Hasil SDKI 2017 di Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Sekitar 75 persen kematian balita terjadi sebelum ulangtahun pertama, 63 persen di antaranya terjadi pada bulan pertama kelahiran.
Angka kematian neonatal atau kematian pada bulan pertama kelahiran pada SDKI 2017 sebanyak 15 bayi per seribu kelahiran. Mengalami penururan dibandingkan dengan SDKI 2012 yakni sebanyak 19 kasus.
Untuk angka kematian bayi atau peluang kematian antara kelahiran dan ulangtahun pertama pada SDKI 2017 sebanyak 24 per seribu kelahiran. Data SDKI tahun 2012 tercatat sebanyak 32 bayi.
Sementara tren angka kematian balita atau peluang kematian sebelum mencapai usia lima tahun pada SDKI 2017 yakni sebanyak 32 per seribu kelahiran. Angka ini mengalami penurunan dari SDKI 2012 yang berjumlah 40 kematian.
"Hasil SDKI ini diharapkan dapat menjadi pemacu pelaksana program ke arah yang lebih baik serta dapat dijadikan rujukan dalam evaluasi pencapaian program kependudukan dalam menentukan arah pembangunan kesejahteraan masyarakat Indonesia," pungkas dia. (***/PRO3)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4147
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia