Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

BMKG Memperkirakan Kemarau Dimulai Mei, Bagaimana di Lampung?
Lampungpro.co, 08-Mar-2017

Lukman Hakim 3407

Share

JAKARTA (Lampungpro.com): Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau sebagian besar akan berawal Mei, Juni, dan Juli. "Sebagian besar wilayah atau sekitar 86,1 persen akan masuk musim kemarau pada Mei, Juni, dan Juli 2017," kata Deputi Bidang Klimatologi Mulyono Prabowo di Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Sementara puncak musim kemarau, menurut prakiraan BMKG, terjadi Juli-September di 85,6 persen wilayah. Prabowo mengatakan 22,8 persen wilayah atau 64 Zona Musim berpotensi mengalami kemarau lebih awal. "Perlu diantisipasi karena tidak menutup kemungkinan daerah yang musim kemarau lebih awal akan lebih kering dan berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Prabowo.

Menurut BMKG, pada Februari dan Maret 2017 ada beberapa wilayah yang sudah masuk musim kemarau, tapi pada April curah hujannya tinggi dan mengalami kemarau lagi pada pada Juni, Juli, dan Agustus.�Prabowo mencontohkan warga wilayah Jambi dan Papua bagian selatan perlu mewaspadai kemarau lebih awal.�Prabowo menuturkan potensi hujan sedang-lebat masih berpeluang terjadi pada tanggal 8-12 Maret 2017 di Lampung, Jawa Barat, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara,Sulawesi Selatan dan Papua.

BACA JUGA:�https://lampungpro.com/post/1341/hujan-deras-guyur-lampung-sejumlah-wilayah-banjir-dan-terdendam

Untuk wilayah Sumatera awal musim kemarau terjadi pada Mei-Juni; di wilayah Bali dan NTT terjadi pada Juni-Juli; sementara untuk wilayah Maluku dan Papua musim kemarau terjadi antara Mei-Agustus. Sedangkan, untuk wilayah Jawa Musim kemarau terjadi pada April di wilayah Jatim antara Mei-Juni terjadi pada wilayah Jateng-Jabar.�"Untuk Puncak Musim Kemarau 2017 diprakirakan dominan terjadi antara bulan Juli - September 2017, dengan persentase sebesar 85.6%,"imbuh Prabowo.

Selain itu ada beberapa wilayah yang musim kemaraunya mundur dan curah hujannya masih berlebih sehingga bisa dimanfaatkan untuk potensi pertanian.�"Misalnya Kalimantan bagian timur, beberapa wilayah di Sulawesi. Curah hujan yang berlebih ini tentunya bisa dimaksimalkan untuk pertanian," kata Prabowo.

BMKG mengingatkan perlunya mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau dan ancaman kekeringan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, meski kemungkinan tidak akan separah tahun 2015. (*/ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3763


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved